Kim Jong Un Pulang, AS Ragu Rusia-Korea Utara Tak Tandatangani Perjanjian Senjata
Kim Jong Un tiba di Korea Utara setelah mengunjungi Rusia. AS ragu Rusia-Korea Utara tidak menandatangani perjanjian pasokan senjata.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) tidak mempercayai pernyataan Rusia dan Korea Utara tentang tidak adanya perjanjian mengenai pasokan senjata setelah Kim Jong Un pulang dari Rusia.
AS memperingatkan mereka akan menganggap langkah-langkah ke arah ini sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Sehingga AS akan bertindak sesuai dengan itu.
Hal ini diungkapkan oleh koordinator Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, saat konferensi pers di New York, lapor koresponden Ukrinform, Selasa (19/9/2023).
“Kami melihat komentar setelah pertemuan dengan Kim Jong-un, komentar dari Kremlin bahwa perjanjian tersebut tidak diumumkan. Kami akan menanggapinya dengan hati-hati dan mengawasinya," kata John Kirby.
John Kirby meyakinkan, AS pasti akan terus melakukan pembicaraan dengan negara-negara mitra di PBB tentang bagaimana bersama-sama membawa Rusia dan Korea Utara ke pengadilan jika mereka bergerak ke arah tersebut.
Baca juga: Setelah Kim Jong Un, Diplomat Top China Wang Yi Bakal Kunjungi Rusia, Bahas soal Keamanan
Seperti diberitakan Ukrinform, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, berencana mengangkat isu kerja sama militer antara DPRK dan Rusia di Majelis Umum PBB.
Ia menekankan interaksi kedua negara itu ilegal karena bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Kim Jong Un Dapat Hadiah Senjata dari Rusia
Baca juga: Selain Bertukar Senapan dengan Vladimir Putin, Kim Jong Un Terima Hadiah Drone dari Pejabat Rusia
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, melakukan kunjungan ke Rusia selama enam hari pada tanggal 12-17 September 2023.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan rombongan penyambutan untuk menyambut Kim Jong Un saat keretanya meluncur ke jalur pangkalan luar angkasa.
Kim Jong Un menghabiskan beberapa hari mengunjungi galangan kapal, pabrik pesawat terbang, dan lokasi militer lainnya di Rusia, dikutip dari CNN Internasional.
Ia meninggalkan Rusia pada Minggu (17/9/2023) melalui stasiun kereta di stasiun Artyom-Primorsky-1 dan dikabarkan tiba di Korea Utara pada Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Pulang, Kim Jong Un Diberi Rusia Pelindung Anti-Peluru Buat Selangkangan Plus Drone Kamikaze
Kim Jong Un menerima rompi antipeluru dan drone sebagai hadiah perpisahan saat ia menyelesaikan perjalanan ke Rusia, dikutip dari TASS.
Pemimpin Korea Utara itu menerima lima drone kamikaze dan sebuah drone pengintai 'Geran-25' dengan lepas landas vertikal.
Saat dia pergi, gubernur wilayah Primorye di Rusia timur jauh memberinya rompi antipeluru dan satu set drone.
Rompi itu adalah pelindung tubuh dengan zona perlindungan untuk dada, bahu, tenggorokan, dan selangkangan, dan jauh lebih ringan dibandingkan pelindung tubuh lainnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.