Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Azerbaijan Minta Maaf ke Putin, Pasukannya Bunuh Tentara Rusia di Nagorno-Karabakh

Presiden Azerbaijan meminta maaf ke Putin, pasukannya menembak Ivan Kovgan, Wakil Komandan Penjaga Perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Presiden Azerbaijan Minta Maaf ke Putin, Pasukannya Bunuh Tentara Rusia di Nagorno-Karabakh
Alexei DANICHEV / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) menyapa Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menjelang pertemuan informal para kepala negara Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Perpustakaan Kepresidenan Boris Yeltsin di Saint Petersburg pada 26 Desember 2022. 

Mereka akan membahas reintegrasi Nagorno-Karabakh ke Azerbaijan, dikutip dari Reuters.

Kantor berita Azerbaijan mengatakan perundingan telah berakhir tetapi tidak memberikan rincian apakah kesepakatan telah tercapai. 

Konflik Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Gambar yang pada 19 September 2023 menunjukkan asap dari ledakan di puncak bukit di luar Stepanakert, ibu kota wilayah separatis berpenduduk Armenia di dalam perbatasan Azerbaijan.
Gambar yang pada 19 September 2023 menunjukkan asap dari ledakan di puncak bukit di luar Stepanakert, ibu kota wilayah separatis berpenduduk Armenia di dalam perbatasan Azerbaijan. (Marut VANYAN / UGC / AFP)

Baca juga: Bentrok Azerbaijan Vs Armenia di Nagorno-Karabakh, Peran Rusia Dipertanyakan

Nagorno-Karabakh adalah wilayah perbatasan Armenia dan Azerbaijan.

Dulu, Nagorno-Karabakh merupakan wilayah Azerbaijan, sebelum memerdekakan diri pada tahun 1994 melalui Proposal Bishkek yang ditengahi Rusia.

Sementara itu, mayoritas penduduk Nagorno-Karabakh adalah etnis Armenia.

Sehingga, meski telah merdeka, Nagorno-Karabakh memiliki hubungan yang lebih dekat dan cenderung bergantung pada Armenia.

Proposal Bishkek tetap berlaku hingga tahun 2020 ketika terjadi perang selama 44 hari antara Armenia dan Azerbaijan.

BERITA TERKAIT

Rusia kembali menengahi konflik kedua negara bekas Uni Soviet itu melalui pasukan penjaga perdamaian di Nagorno-Karabakh pada tahun 2020, dikutip dari The New York Times.

Perjanjian gencatan senjata ditandatangani oleh Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mengakhiri semua permusuhan di zona konflik Nagorno-Karabakh mulai 10 November 2020.

Pada Selasa (19/9/2023), Kementerian Pertahanan Azerbaijan meluncurkan operasi "anti teroris" di Nagorno-Karabakh untuk melawan separatis Armenia. 

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Armenia dan Azerbaijan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas