Konflik Kanada-India Makin Panas, Trudeau Desak Delhi untuk Kerja Sama Selidiki Kematian Nijjar
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mendesak pemerintah India untuk bekerja sama dalam menyelidiki kematian Sikh Hardeep Singh Nijjar.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Hubungan antara Kanada dengan India semakin memanas.
Terbaru, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mendesak pemerintah India untuk bekerja sama dalam penyelidikan kasus pembunuhan Sikh terkenal, Hardeep Singh Nijjar.
Seperti diketahui, ketegangan bermula ketika Trudeau menuduh India sebagai dalang kematian Hardeep Singh Nijjar.
Nijjar merupakan pendukuh tanah air Sikh dalam bentuk negara Khalistani yang merdeka dan ditetapkan oleh India sebagai teroris pada Juli 2020.
Gerakan Khalistan mencapai puncaknya di India pada tahun 1980an dengan pemberontakan kekerasan yang berpusat di negara bagian Punjab yang mayoritas penduduknya Sikh.
Gerakan ini berhasil dipadamkan dengan kekerasan dan kini hanya memiliki sedikit resonansi di India, namun masih populer di kalangan diaspora Sikh di negara-negara seperti Kanada, Australia, dan Inggris.
Baca juga: India Larang Warganya Bepergian ke Kanada hingga Kedua Negara Saling Usir Diplomat
Trudeau mengatakan pada hari Senin, pihaknya memiliki tuduhan yang dapat dipercaya yang menghubungkan agen-agen pemerintah India dengan pembunuhan Hardeep Singh Nijjar.
Tuduhan tersebut mendapatkan reaksi keras dari New Delhi.
"Tidak ada keraguan bahwa India adalah negara yang semakin penting dan negara yang perlu terus kita ajak kerja sama, dan kami tidak bermaksud memprovokasi atau menimbulkan masalah," kata Trudeau, dikutip dari The Straits Times.
"Tetapi kami sangat tegas mengenai pentingnya supremasi hukum dan tegas mengenai pentingnya melindungi warga Kanada," lanjutnya.
"Itulah sebabnya kami menyerukan kepada pemerintah India untuk bekerja sama dengan kami dalam membangun proses untuk menemukan dan mengungkap kebenaran masalah ini," pungkasnya.
Baca juga: India Usir Diplomat Kanada Buntut Pembunuhan Aktivis Sikh Hardeep Singh Nijjar
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri India mengatakan, Kanada belum memberikan informasi spesifik mengenai pembunuhan tersebut.
Ketika ditanya tentang kapan Kanada akan merilis bukti yang dimilikinya, Trudeau tak memberikan jawaban pasti.
"Sebagai negara dengan sistem peradilan yang kuat dan independen, kami membiarkan proses peradilan tersebut berlangsung dengan integritas maksimal," ucapnya.
India Hentikan Pengeluaran Visa
India telah berhenti mengeluarkan visa bagi warga negara Kanada di tengah meningkatnya perselisihan mengenai pembunuhan Nijjar.
Baca juga: Siapa Hardeep Singh Nijjar? Pemimpin Separatis Sikh yang Diduga Dibunuh Pemerintah India di Kanada
India mengatakan, langkah sementara tersebut dilakukan karena adanya "ancaman keamanan" yang mengganggu pekerjaan misinya di Kanada.
Pemerintah India dengan cepat menjelaskan bahwa penangguhan layanan visa juga "berlaku bagi warga Kanada yang berada di negara ketiga".
"Ada ancaman yang ditujukan kepada komisi tinggi (kedutaan besar) dan konsulat kami di Kanada," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India di Delhi, dikutip dari BBC.
"Hal ini telah mengganggu fungsi normal mereka. Oleh karena itu, (mereka) untuk sementara tidak dapat memproses permohonan visa," lanjutnya.
Kemenlu India juga mengatakan, langkah ini sebagai bentuk protes terhadap Kanada yang terus ikut campur dalam urusan dalam negeri.
Baca juga: Justin Trudeau Tuduh India Bunuh Tokoh Sikh, Separatis yang Kabur ke Kanada
"India mencari kesetaraan dalam peringkat dan kekuatan diplomatik antara misi diplomatik kedua negara."
"Hal ini dicari karena campur tangan diplomatik Kanada dalam urusan dalam negeri kami," pungkasnya.
Beberapa jam sebelumnya Kanada mengumumkan pengurangan personelnya di India, dan mengatakan beberapa diplomat telah menerima ancaman di media sosial.
"Mengingat situasi saat ini di mana ketegangan meningkat, kami mengambil tindakan untuk menjamin keselamatan diplomat kami," tulis dalam sebuah pernyataan.
(Tribunnews.com/Whiesa)