Ukraina Olok-olok Rusia, Kapal Selam Kelas Kilo Hancur oleh Negara yang Angkatan Lautnya Lemah
Ukraina mengolok-olok Rusia karena kehilangan kapal selam serangnya karena negara yang hampir tidak memiliki angkatan laut
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Ukraina Olok-olok Rusia, Kapal Selam Hancur oleh Negara yang Angkatan Lautnya Lemah
TRIBUNNEWS.COM - Ukraina mempromosikan keberhasilan serangannya terhadap pangkalan laut utama Rusia di Laut Hitam, pekan lalu.
Promosi itu dilakukan Ukraina dengan mengunggah sebuah video olok-olok yang menggambarkan betapa Rusia yang punya armada angkatan laut sangat besar, kehilangan sebuah kapal selam canggihnya oleh negara yang yang hampir tidak memiliki angkatan laut.
Diketahui, sebelum kena serangan pada Jumat (22/9/2023), di markas besar angkatan laut Armada Hitam, Rusia juga mengalami serangan di galangan kapal tempat aset-aset berharga mereka bersandar, termasuk sebuah kapal selam canggih.
Baca juga: Pemindai dan Rudal Canggih NATO di Balik Serangan Ukraina ke Markas Besar Armada Laut Hitam Rusia
Baca juga: Krimea Membara, Ukraina Kini Sudah Pakai Rudal Jelajah: Rusia Incar Kehancuran Kiev, AS Turun Tangan
Video tersebut, yang diposting di Twitter oleh Kementerian Pertahanan Ukraina, mengolok-olok Rusia karena "kehilangan kapal selam dalam perang darat."
"Ingin tahu mengapa Ukraina akan memenangkan perang?" video itu berbunyi. "Yah, antara lain... kami adalah negara tanpa banyak kapal perang, dan kami baru saja menghancurkan kapal selam Rusia."
Kemampuan angkatan laut Ukraina memang terbatas.
Mereka sempat memiliki kapal induk namun memilih menenggelamkannya tak lama setelah invasi agar tidak jatuh ke tangan Rusia.
Foto-foto yang muncul di dunia maya pada hari-hari setelah serangan Ukraina terhadap Sevastopol pekan lalu memang menunjukkan kapal selam kelas Kilo, Rostov-on-Don, hancur, dengan kerusakan parah dan luas pada eksterior dan interiornya.
Seorang ahli mengatakan kepada Insider bahwa gambar-gambar kerusakan, terutama pada lambung bertekanan, menunjukkan bahwa serangan itu membuat kapal tidak dapat diperbaiki lagi.
Potensi hilangnya fasilitas perbaikan penting semakin mendukung penilaian tersebut.
Menurut Oryx, situs yang mencatat jumlah kapal Rusia yang dirusak atau dihancurkan oleh Ukraina, kapal selam Rostov adalah kapal selam pertama yang hilang bagi Moskow dalam perang tersebut.
Menurut pakar peperangan Franz-Stefan Gady, ini adalah kekalahan tempur pertama kapal selam Rusia sejak tahun 1945.
Rostov-on-Don adalah salah satu dari empat kapal selam kelas Kilo Armada Laut Hitam Rusia yang mampu membawa rudal jelajah.
Mereka adalah aset tangguh yang bertanggung jawab untuk menyerang sasaran Ukraina dan membela kepentingan angkatan laut Rusia di wilayah tersebut.
Kapal tersebut hancur dalam serangan menjelang fajar di galangan kapal Sevastopol oleh Ukraina Rabu lalu.
Serangan dahsyat itu diklaim melibatkan penggunaan rudal jelajah – kemungkinan rudal jelajah jarak jauh Storm Shadow/SCALP-EG buatan Barat – dan drone.
Baca juga: Krimea Membara, Ukraina Kini Sudah Pakai Rudal Jelajah: Rusia Incar Kehancuran Kiev, AS Turun Tangan
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya menghancurkan drone dan menembak jatuh tujuh rudal.
Namun faktanya, sejumlah rudal berhasil menembus sistem pertahanan udara Rusia, menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas tersebut, Rostov, dan kapal pendarat Minsk.
Kementerian Pertahanan Inggris. mengutip bukti sumber terbuka, menduga peralatan tempur Rusia yang kena rudal itu hampir pasti telah dihancurkan secara fungsional.
Serangan terhadap kapal Rostov adalah yang terbaru dari serangkaian serangan tingkat tinggi yang dilakukan Ukraina terhadap pasukan Rusia di wilayah pendudukan Krimea.
Terbaru, Jumat (22/9/2023), markas besar Armada Laut Hitam Rusia, hangus kena rudal.
Baca juga: Markas Besar Armada Laut Hitam Rusia Hangus Kena Rudal Ukraina, Korban Jiwa Jatuh di Sevastopol
Pada bulan Agustus, para pejabat Ukraina mengatakan mereka telah memodifikasi rudal anti-kapal Neptunus, senjata yang menghancurkan kapal penjelajah andalan Armada Laut Hitam Rusia, Moskva, tahun lalu.
Neptunus yang telah dimodifikasi itu juga digunakan untuk menyerang dan menghancurkan sistem pertahanan udara S-400 Triumf Rusia di dekat Olekivka di sisi barat semenanjung Krimea.
S-400 lainnya – sistem pertahanan yang mobile dengan rudal permukaan-ke-udara yang mampu menembak jatuh rudal jelajah dan balistik, serta pesawat terbang dan drone, pada ketinggian tinggi dan jarak jauh – tampaknya juga telah dihancurkan awal bulan ini di Yevpatoriya, kota di barat Krimea.
Serangan kendaraan permukaan tak berawak terhadap kapal perang dan jembatan utama dalam beberapa bulan terakhir telah menjadikan Laut Hitam sebagai mimpi buruk bagi pasukan angkatan laut Rusia untuk menavigasi dan mempertahankannya.
Seorang ahli menjelaskan kapal drone yang bisa meledak dengan harga yang relatif murah – perahu hitam ramping yang dikendalikan dari jarak jauh seukuran sekoci – memberi Ukraina keunggulan asimetris, menyebabkan kerusakan besar pada target seperti kapal pendarat kelas Ropucha Olenegorsky Gornyak.
Baca juga: Profil Kapal Olenegorsky Gornyak, Kapal Perang Rusia yang Cuma Miring Kena Hantam 450 Kilogram Bom
"Serangan Ukraina, termasuk serangan amfibi mendadak pada akhir Agustus, di Krimea bersifat strategis dan simbolis, karena Kyiv berharap pada akhirnya membuat semenanjung tersebut “tidak dapat dipertahankan” bagi pasukan Moskow, kata mantan jenderal Angkatan Darat AS.
(oln/BI/tmt/RT/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.