Angka Pernikahan di China Menurun, Banyak Pasangan yang Tidak Ingin Menikah
Angka pernikahan di China menurun karena banyak generasi muda yang memilih untuk tidak menikah.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Aula pencatatan pernikahan yang kosong di Mianyang telah menjadi trending topik di platform media sosial China dan menjadi simbol menurunnya tingkat pernikahan di negara tersebut.
Untuk memperingati Hari Valentine China, kantor pencatatan pernikahan di kota Mianyang di Provinsi Sichuan menyiarkan siaran langsung upacara pencatatan pernikahan selama festival Qixi.
Siaran langsung tersebut bertujuan untuk menampilkan suasana romantis di hari romantis.
Namun ternyata, beberapa orang yang menonton siarang langsung tersebut mengatakan, pasangan yang datang untuk menikah tidaklah banyak.
Dalam siaran tersebut, aula pencatatan pernikahan terlihat kosong.
Siaran langsung tersebut akhirnya menjadi viral di China dan menunjukkan penurunan keinginan menikah pada generasi muda.
Baca juga: Impor Seafood Jepang ke China Turun 67 Persen pada Agustus 2023, Dampak Pembuangan Limbah Fukushima
Angka resmi menunjukkan tingkat pernikahan di China menurun drastis.
Sebelumnya Pemerintah telah membuat kebijakan yang mendorong pasangan untuk menikah.
Mengutip Aljazeera, jumlah orang yang menikah turun dari sekitar 13,5 juta pasangan setiap tahunnya pada tahun 2013.
Pada tahun 2022, jumlah orang menikah menurun menjadi sekitar 6,8 juta.
Angka-angka itu menunjukkan orang-orang di China juga menikah lebih lambat, angka perceraian meningkat, dan jumlah orang yang memilih untuk tetap melajang semakin meningkat.
Ternyata, banyak generasi muda yang memilih untuk tidak ingin menikah.
Mereka memilih untuk hanya berpacaran atau melajang.
Alasan Generasi Muda Tidak Ingin Menikah