Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah di China Kabur Bawa Sprei dari Rumah, Tulis Pesan Ingin Hidup Mandiri

Bocah di China kabur membawa sprei dari rumah. Ia menulis pesan ingin hidup mandiri selama 3 hari setelah bertengkar dengan orang tuanya.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
zoom-in Bocah di China Kabur Bawa Sprei dari Rumah, Tulis Pesan Ingin Hidup Mandiri
Weibo/SCMP
Cuplikan video seorang anak laki-laki di Shanghai, China, yang ditemukan oleh polisi di pusat perbelanjaan, hanya sehari setelah ia melarikan diri dari rumah. Ia sebelumnya bertengkar dengan orang tuanya tentang PR sekolah pada 20 September 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anak laki-laki di Shanghai, China, melarikan diri dari rumah setelah bertengkar dengan orang tuanya tentang PR sekolah.

Ia membawa sejumlah barang termasuk sprei dari rumahnya.

Anak berusia 11 tahun itu juga meninggalkan surat sebelum melarikan diri pada tengah malam.

“Ayah dan ibu tersayang, saya akan keluar selama beberapa hari (paling lama tiga hari) untuk mengalami kesulitan dunia luar dan mempelajari kesulitan hidup,” tulis anak laki-laki yang tidak disebutkan namanya itu dalam surat tersebut, dikutip dari SCMP, Minggu (29/9/2023).

Dia berjanji kepada orang tuanya akan mengejar tugas sekolah yang terlewat setelah dia kembali.

Anak itu mengatakan, ia sengaja meninggalkan telepon genggamnya di rumah.

Orang tuanya yang menemukan catatan itu langsung menelepon polisi pada keesokan paginya.

Cuplikan video seorang anak laki-laki di Shanghai, China, yang melarikan diri dari rumah. Ia tertangkap rekaman CCTV ketika kabur pada tengah malam. Sebelumnya, ia bertengkar dengan orang tuanya tentang PR sekolah pada 20 September 2023.
Cuplikan video seorang anak laki-laki di Shanghai, China, yang melarikan diri dari rumah. Ia tertangkap rekaman CCTV ketika kabur pada tengah malam. Sebelumnya, ia bertengkar dengan orang tuanya tentang PR sekolah pada 20 September 2023. (Weibo/SCMP)

Baca juga: Bocah 7 Tahun Bawa Bir ke Sekolah di China, Teman Satu Kelas Diajak Mabuk

Berita Rekomendasi

Menurut rekaman video pengawasan publik, anak laki-laki itu membawa sprei saat naik kereta bawah tanah.

Dia berakhir di sebuah pusat perbelanjaan, di mana petugas polisi menemukannya sehari setelah dia melarikan diri.

Seorang petugas polisi bermarga Wu, mengatakan anak laki-laki itu meninggalkan rumah setelah berdebat dengan orang tuanya mengenai PR sekolah.

Catatan anak laki-laki itu mendapat banyak komentar di Weibo, media sosial China.

“Dia anak yang cukup berani dan berpikiran mandiri,” kata seorang netizen China di Weibo.

“Anak-anak ini mengalami kondisi yang lebih buruk dibandingkan kami – tidak diperbolehkan bermain di luar sepulang sekolah karena banyaknya tugas dari orang tua mereka, dan bahkan tidak bisa istirahat di akhir pekan. Anak mana yang tidak ingin bebas seperti burung?” tulis netizen lain.

Kisah Bocah di China Kabur dari Rumah

ilustrasi ruang kelas
ilustrasi ruang kelas (freepik)

Baca juga: Akibat Dipukul Guru dengan Penggaris Besi, Murid di China Alami Retak pada Tulang Tengkoraknya

Ini bukan pertama kalinya seorang anak di China menjadi berita karena kabur dari rumah setelah bertengkar dengan orang tuanya.

Pada April 2023 lalu, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dari provinsi timur Zhejiang mengendarai sepeda selama 22 jam.

Ia menempuh jarak 130 km untuk kabur ke rumah neneknya dan mengeluh tentang ibunya setelah mereka bertengkar, dikutip dari Wio News.

Dia ditemukan kelelahan di terowongan jalan tol oleh orang yang lewat dan memberi tahu polisi.

Baca juga: Gadis 10 Tahun di China Serahkan Diri ke Kantor Polisi karena Curi Uang Orang Tuanya: Disuruh Ayah

Pada Agustus 2023, dua anak laki-laki berusia 13 tahun dari provinsi Jiangsu di China timur melarikan diri dari rumah bersama-sama.

Keduanya kabur karena terlalu takut untuk memberi tahu orang tua mereka karena belum menyelesaikan tugas sekolah selama liburan musim panas.

Mereka menempuh jarak 680 km dengan bus melintasi empat provinsi.

Setelah enam hari, orang tua mereka akhirnya melacak mereka dengan bantuan polisi.

Kedua anak itu mengatakan kepada polisi, mereka tidur di taman pada malam hari dan membawa uang saku yang mereka simpan.

Ada yang bergurau anak laki-laki harus menulis tentang perjalanan mereka untuk wisata hemat.

Ada pula yang mengatakan orang tua mereka harus merenungkan metode pendidikan mereka dan mengurangi tekanan pada anak-anak untuk berkompetisi.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait China

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas