Azerbaijan Kuasai Nagorno-Karabakh, Armenia Evakuasi Ribuan Warganya dari Sana
Armenia mengevakuasi ribuan warganya dari Nagorno-Karabakh setelah Armenia kembali menguasai wilayah itu, diperkirakan ada 120 ribu etnis Armenia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Etnis Armenia yang berada di Nagorno-Karabakh berbondong-bondong ke Armenia setelah wilayah itu kembali ke tangan Azerbaijan.
Setelah Azerbaijan memenangkan konflik perebutan wilayah di Nagorno-Karabakh, banyak etnis Armenia yang takut akan terjadinya pembersihan etnis.
Pemerintah Armenia sebelumnya mengatakan akan mengevakuasi ribuan etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh.
Pengungsi Armenia gelombang pertama telah meninggalkan Nagorno-Karabakh dengan dikawal oleh pasukan penjaga perdamaian Rusia pada Minggu (24/9/2023).
“Rekan-rekan senegaranya yang terhormat, kami ingin memberi tahu Anda bahwa, dengan didampingi oleh pasukan penjaga perdamaian Rusia, keluarga-keluarga yang kehilangan tempat tinggal akibat operasi militer baru-baru ini dan menyatakan keinginan mereka untuk pergi akan dipindahkan ke Armenia,” bunyi pernyataan pemerintah Armenia.
“Pemerintah akan mengeluarkan informasi tentang relokasi kelompok penduduk lain dalam waktu dekat," lanjutnya.
Baca juga: Etnis Armenia Tuntut Jaminan Keamanan sebelum Berikan Senjatanya kepada Azerbaijan
Sementara itu, pejabat Armenia berpendapat etnis Armenia yang berada di Nagorno-Karabakh lebih baik meninggalkan wilayah itu daripada menjadi bagian dari Azerbaijan.
“Rakyat kami tidak ingin hidup sebagai bagian dari Azerbaijan. Sembilan puluh sembilan koma sembilan persen memilih meninggalkan tanah bersejarah kami,” kata David Babayan, penasihat presiden Republik Nagorno-Karabakh (Artsakh) kepada Reuters.
Meski Azerbaijan berulang kali menyatakan akan menjamin hak-hak etnis Armenia, pemerintah Armenia tetap memilih untuk menyambut etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh.
Baca juga: Etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh Tuduh Azerbaijan Langgar Gencatan Senjata
Sejauh ini, total 377 orang telah tiba di Armenia pada Minggu (24/9/2023) malam, seperti diberitakan oleh AP News mengutip pemerintah Armenia.
Mereka adalah warga sipil pertama yang menyeberang dari Nagorno-Karabakh ke Armenia dalam hampir satu tahun, menyatukan kembali keluarga mereka setelah blokade 10 bulan.
Keadaan itu diperburuk dengan serangan militer Azerbaijan yang intensif pada minggu ini, menyebabkan ratusan orang tewas, terluka atau hilang.
Armenia Sambut Pengungsi dari Nagorno-Karabakh
Baca juga: Demo di Armenia Tuntut PM Pashinyan Mundur, Kecewa Nagorno-Karabakh Jatuh ke Azerbaijan
Pemerintah etnis Armenia setempat telah menyerukan Azerbaijan untuk membuka jalan di sepanjang koridor Lachin ke Armenia untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk dan keluar dari Nagorno-Karabakh.
Kurang lebih ada 120.000 etnis Armenia yang tinggal di Nagorno-Karabakh.
“Pemerintah kami akan dengan penuh kasih menyambut saudara-saudari kami dari Nagorno-Karabakh. Warga Armenia di Nagorno-Karabakh masih menghadapi bahaya pembersihan etnis," kata Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, Minggu (24/9/2023).
“Jika kondisi kehidupan yang nyata tidak diciptakan bagi warga Armenia di Nagorno-Karabakh di rumah mereka, dan tidak ada mekanisme perlindungan yang efektif terhadap pembersihan etnis, maka kemungkinan besar warga Armenia di Nagorno-Karabakh akan melihat pengusiran dari tanah air mereka sebagai satu-satunya cara keluar," lanjutnya, seperti diberitakan The Guardian.
Para pengungsi diangkut dengan bus dari Nagorno-Karabakh ke kamp tenda pemerintah di dekat perbatasan.
Di sana mereka didaftarkan, ditawari tempat tinggal di hotel lokal dan diberi akses terhadap bantuan psikologis.
Pengungsi lainnya ada yang berangkat dari Nagorno-Karabakh dengan mobil pribadi, beberapa membawa karung dengan seluruh harta benda mereka terikat di atap.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Armenia dan Azerbaijan