Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Pria India Sakit Perut 2 Tahun setelah Telan 60 Benda termasuk Resleting dan Baut

Seorang pria India sakit perut dan demam tinggi selama 2 tahun. Hasil rontgen memperlihatkan 60 benda di perutnya termasuk resleting dan baut.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Seorang Pria India Sakit Perut 2 Tahun setelah Telan 60 Benda termasuk Resleting dan Baut
NYPost/Moga Medicity Hospital
Barang-barang yang ditelan oleh pria India bernama Kuldeep Singh. Ia didiagnosis menderita Pica, yang menyebabkan penderitanya memakan barang-barang yang bukan makanan. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria India bernama Kuldeep Singh (35) menderita sakit perut dan demam tinggi selama dua tahun.

Ia kemudian memeriksakan kondisinya ke Rumah Sakit Moga Medicity di Moga, Punjab, India pada Selasa (26/9/2023).

Petugas medis kemudian melakukan rontgen pada pasien tersebut.

Dokter yang menanganinya menemukan 60 benda aneh di dalam ususnya.

“Saat melakukan rontgen, kami menemukan liontin, rantai, mur, baut, earphone, dan banyak benda lain di dalam perut,” kata Ajmer Singh Kalra, direktur Rumah Sakit Moga Medicity di Moga, Punjab, seperti diberitakan The New York Post, Kamis (28/9/2023).

Kuldeep Singh menderita sakit perut selama dua tahun dan demam tinggi karena mengonsumsi barang-barang yang tidak dapat dimakan.

Barang-barang yang ditelannya antara lain peniti, magnet, kancing baju, resleting, dan pernak-pernik lainnya.

Barang-barang yang ditelan oleh pria India bernama Kuldeep Singh. Ia didiagnosis menderita Pica.
Barang-barang yang ditelan oleh pria India bernama Kuldeep Singh. Ia didiagnosis menderita Pica. (NYPost/Moga Medicity Hospital)

Baca juga: Pria di India Dianiaya hingga Tewas usai Dituduh Ambil Pisang dari Sebuah Kuil

Berita Rekomendasi

Pasien Menderita Pica

Dokter mendiagnosis pencicip perhiasan itu menderita pica, suatu kondisi kesehatan mental di mana penderitanya secara kompulsif menelan barang-barang yang bukan makanan.

Penderitaan ini paling umum terjadi pada anak kecil, wanita hamil, dan orang dengan gangguan kejiwaan, terutama gangguan spektrum autisme, disabilitas intelektual, atau skizofrenia.

Keluarga pasien tidak mengetahui masalah tersebut.

“Karena dia makan benda tajam, ada luka parah di perutnya,” kata Ajmer Singh Kalra yang memutuskan untuk mengoperasinya.

Kuldeep Singh kemudian menjalani operasi tiga jam yang dipimpin oleh ahli bedah Anup Handa dan ahli gastroenterologi. Dr Vishavnoor Kalra.

Meskipun prosedurnya berhasil, pasien masih belum bisa sembuh.

“Dia masih pakai ventilator dan kritis,” kata Ajmer Singh Kalra.

Kasus Pica Lainnya

ILUSTRASI Sakit perut
ILUSTRASI Sakit perut (travelreadymd.com)

Baca juga: Bayi di India Lahir dengan 26 Jari Tangan dan Kaki, Keluarga Gembira, Anggap Titisan Dewi Hindu

Pada tahun 2022, pasien Pica lainnya dirawat di rumah sakit di India, dan dokter harus mengeluarkan 187 koin dari perutnya.

Pria asal Lingsugur, India itu menelan puluhan uang logam berbagai pecahan sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya.

Dokter terkejut saat mengetahui dia telah menelan lebih dari 1,5 kg koin tersebut selama 2-3 bulan, yang membuatnya kembung dan muntah-muntah.

Dr Eshwar Kalaburgi yang menangani pasien asal Lingsugur itu mengatakan pasien mengalami masalah kejiwaan.

"Dia menderita masalah kejiwaan. Dia telah menelan koin-koin ini selama dua hingga tiga bulan terakhir. Dia datang ke rumah sakit dengan keluhan muntah dan ketidaknyamanan perut," katanya, dikutip dari Mirror UK.

"Berdasarkan gejalanya, kami melakukan X- ray dan endoskopi dan menemukan koin di perutnya. Jadi, kami memutuskan untuk mengoperasinya," lanjutnya.

Perut pasien itu melebar sangat besar karena banyak koin yang tersangkut di berbagai tempat di perut.

Setelah dua jam operasi, petugas medis mengambil semua koin.

Pria itu dirawat setelah operasi karena kekurangan air dan masalah kecil lainnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait India

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas