Data Forbes: Bisnis Barat Masih Jajah Pasar Rusia di Tengah Perang Ukraina, Tiongkok Berjaya
Perusahaan Barat Terus Mendominasi Pasar Rusia pada tahun 2023 merujuk pada data terbaru Forbes soal 50 perusahaan terbesar di Rusia
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Data Forbes Tunjukkan Bisnis Barat Masih Menjajah Pasar Rusia di Tengah Perang Lawan Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, Perancis, dan Jerman dilaporkan masih mendominasi pasar Rusia pada tahun 2023.
Dominasi bisnis Barat itu tetap langgeng meski terjadi eksodus bisnis negara-negara Barat yang dipicu oleh perang di Ukraina/
Data itu merujuk pada daftar 50 perusahaan asing terbesar di Rusia versi Forbes Rusia.
Baca juga: NATO Bisa Puyeng, Rusia Galak Soal Minyak, Bidik Rp 1.841 T Saat Kurangi Diskon Minyak per Barel
Pemeringkatan terbaru ini juga menunjukkan keunggulan perusahaan-perusahaan Tiongkok di pasar Rusia.
Berjayanya bisnis China di pasar Rusia mencerminkan perubahan geopolitik besar yang terjadi sejak invasi Rusia terhadap negara tetangganya pada Februari 2022.
Hal lain yang ditunjukkan dari data tersebut, dua puluh dua dari 50 perusahaan asing teratas versi Forbes pada tahun 2022 telah menarik diri dari Rusia.
Meski demikian, Amerika Serikat merupakan negara yang paling banyak diwakili dalam peringkat Forbes Rusia tahun 2023.
Dilaporkan,delapan dari 10 perusahaan AS yang terdaftar pada tahun 2022 muncul kembali dalam peringkat terbaru Forbes Rusia tersebut.
Tiongkok, yang memiliki enam perusahaan pada peringkat tahun 2023, berada di peringkat kedua, sedangkan peringkat kedua tahun lalu, Jerman berbagi tempat ketiga dengan Prancis dan Turki dengan masing-masing lima perusahaan.
Perusahaan China Berjaya
Produsen mobil dan produsen elektronik asal Tiongkok memperoleh keuntungan paling besar dari perubahan komposisi pasar pada masa perang.
Perusahaan-perusahaan China ini meraih pertumbuhan pendapatan dua digit, menurut catatan Forbes Russia.
Belarusia, Italia, Thailand, dan Kazakhstan mengklaim tempat di 50 besar untuk pertama kalinya, sementara Spanyol, Latvia dan Swedia menghilang dari daftar.
Absen penting dari daftar terbaru itu termasuk hilangnya produsen mobil Jerman dan perusahaan asing terbesar tahun 2022 di Rusia, Volkswagen, serta Renault dari Prancis (peringkat ke-3 pada tahun 2022), Apple (ke-5), Toyota (ke-7) dan Samsung (ke-9) dari daftar 50 besar tahun ini.