Sevastopol Remuk Dihajar Rudal Ukraina, Kapal Armada Laut Hitam Rusia Mengungsi Tinggalkan Krimea
Citra satelit menunjukkan kapal-kapal armada Laut Hitam Rusia pergi mengungsi meninggalkan Sevastopol di Krimea yang remuk dihajar rudal Ukraina.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sevastopol Remuk Dihajar Rudal Ukraina, Armada Laut Hitam Rusia Mengungsi Tinggalkan Krimea
TRIBUNNEWS.COM - Armada Laut Hitam Rusia dilaporkan mengungsi dari pelabuhan Sevastopol di Krimea ke Novorossiysk di Krasnodor Krai di Rusia selatan dan pelabuhan angkatan laut Rusia di Feodosia di semenanjung Krimea.
Laporan tersebut merujuk pada citra satelit baru.
Gambar bertanggal 1 dan 2 Oktober, yang dibagikan oleh tiga milblogger Rusia, menunjukkan kalau beberapa kapal terbesar Armada Laut Hitam ditambatkan di pangkalan angkatan laut dekat Novorossiysk.
Baca juga: Sevastopol Dikurung Rudal Ukraina, Eks-Perwira CIA Ingatkan AS Soal Pembalasan Rusia
"Adapun kapal-kapal Rusia yang berukuran lebih kecil kini berlokasi di Feodosia," tulis laporan The Bell, sebuah surat kabar independen di Rusia, Rabu (4/10/2023).
Para pakar yang dekat dengan Kementerian Pertahanan Ukraina, dikutip dari Newsweek, sebelumnya mengatakan kalau pasukan Kiev sedang memulai strategi serangan yang bertujuan untuk “demiliterisasi” Armada Laut Hitam.
Serangan bergelombang itu sebagai bagian dari langkah-langkah menuju pembebasan Krimea, yang dianeksasi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun 2014.
Citra satelit kapal-kapal Rusia yang mengungsi dari Sevastopol adalah:
- Fregat Rusia ( kapal perang berukuran sedang (1.100-2.800 ton) yang dapat bergerak lincah dan cepat) nama lambung Laksamana Essen dan Laksamana Makarov
- Tiga kapal selam diesel, lima kapal pendarat besar
- Beberapa kapal rudal kecil, satu kapal pendarat besar
- Kapal penyapu ranjau dan kapal kecil lainnya
Semua kapal-kapal berbagai ukuran, jenis, dan fungsi itu telah direlokasi dari Sevastopol.
Armada Laut Hitam Rusia mendapat pukulan telak ketika Ukraina melancarkan serangan rudal ke markas besarnya di Sevastopol pada 22 September.
Klaim Ukraina menyebut serangan hebat itu menewaskan sejumlah perwira terkemuka Rusia, kabar yang dibantah Moskow.
Baca juga: Ukraina Klaim Tewaskan Komandan Armada Laut Hitam Rusia, Orangnya Nongol di Rapat Tinggi Militer
Rusia Pakai Pesawat Amfibi Berterpedo Buat Patroli
Pada Senin, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa dalam beberapa minggu terakhir komponen Penerbangan Angkatan Laut Armada Laut Hitam Rusia telah mengambil peran yang sangat penting dalam patroli pengemanan ketika mereka kepayahan menghadapi ancaman yang terjadi bersamaan di sisi selatan perang darat di Ukraina.
Pembaruan intelijen Inggris tersebut juga mengungkapkan kalau operasi patroli udara maritim menjadi semakin penting bagi Rusia.
“(patroli udara penerbangan angkatan laut Rusia) Sangat mungkin dilakukan dengan misi utama identifikasi awal kapal permukaan yang tidak berawak (ukraina),” tulis laporan intelijen Inggris.
“Aset utama Rusia dalam operasi ini adalah pesawat amfibi Be-12 MAIL, yang dirancang pada tahun 1950an, terbang dari pangkalan di wilayah pendudukan Krimea,” kata laporan itu.
“Jet tempur varian Su-24 FENCER dan FLANKER melakukan operasi serangan maritim, termasuk setidaknya satu serangan udara baru-baru ini di Pulau Ular yang berlokasi strategis,” tambah laporan Intelijen Inggris.
Baca juga: Profil Kapal Olenegorsky Gornyak, Kapal Perang Rusia yang Cuma Miring Kena Hantam 450 Kilogram Bom
Kementerian Pertahanan Inggris juga mengatakan bahwa dengan semakin banyaknya aset Armada Laut Hitam yang kemungkinan direlokasi ke Novorossiysk dalam menghadapi ancaman terhadap Sevastopol, Rusia berusaha menggunakan kekuatan udara angkatan lautnya untuk memproyeksikan kekuatan di Laut Hitam bagian barat laut.
Andriy Zagorodnyuk, mantan menteri pertahanan Ukraina dan sekarang menjadi penasihat kementerian, dilansir Newsweek September silam, mengatakan kalau kapal-kapal Laut Hitam Rusia yang masih beroperasi sudah tua dan ketinggalan jaman.
“Semua kapal tersebut dibangun sejak lama. Kapal-kapal tersebut mempunyai masalah yang signifikan dengan senjata, peralatan, dan sebagainya,” katanya,.
Dia menambahkan bahwa penggantian kapal yang hancur atau rusak parah akan memakan waktu bertahun-tahun, bukan berbulan-bulan.
(oln/NW/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.