Jenderal Bintang 2 Israel Ditangkap Hamas pada Hari Pertama Operasi Bersandi Badai Al-Aqsa
Beredar foto di mana Mayor Jenderal Israel terlihat diseret oleh militan Palestina sambil mengenakan atasan hitam dan celana pendek.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Operasi bersandi "Badai Al-Aqsa" yang diluncurkan kelompok Hamas sejauh ini terbilang mematikan bagi Israel.
Ribuan roket telah diluncurkan sejak menit pertama operasi tersebut dimulai, Sabtu (7/10/2023) waktu setempat.
Tak hanya sukses menghancurkan Tank Merkava dan kendaraan lapis baja Israel, kelompok perlawanan ini bahkan dikabarkan telah menangkap seorang komandan Israel berpangkat Mayor Jenderal bernama Nimrod Aloni.
Beredar foto di mana Mayor Jenderal Israel terlihat diseret oleh militan Palestina sambil mengenakan atasan hitam dan celana pendek.
Penangkapan Komandan Aloni dianggap sebagai langkah strategis Hamas karena tidak hanya menunjukkan kerentanan Israel tetapi juga menggambarkan kekuatan operasional Hamas.
Mayjen Nimrod memegang posisi Komandan Divisi Gaza di wilayah selatan
Keberhasilan Hamas menangkap perwira tinggi ini penting karena menyoroti kesiapan sayap bersenjata Hamas dan luasnya operasi yang dilakukan.
Operasi tersebut, yang diluncurkan setelah ketegangan selama berminggu-minggu di sepanjang perbatasan Gaza, dipandang sebagai respons terhadap agresi Israel di Masjid Al-Aqsa.
Kelompok Hamas telah menggunakan pesawat tak berawak untuk melepaskan bom ke ambulans militer di dekat perbatasan Gaza, yang menyebabkan cedera parah pada pasukan Israel.
Serangan berbasis drone ini menandai evolusi yang mengkhawatirkan dalam taktik Hamas dalam konfliknya dengan Israel.
Darurat perang
Israel menyatakan negaranya berstatus darurat keadaan perang setelah kelompok Hamas melancarkan gelombang serangan dari Gaza dalam serangan mendadak.
Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel menyebut kelompok Hamas yang mereka sebut sebagai 'teroris', menyusup ke wilayah mereka.
“Sejumlah teroris telah menyusup ke wilayah Israel dari Jalur Gaza,” bunyi pernyataan IDF.
Serangan besar tersebut dilaporkan The Washington Post menewaskan seorang wanita berusia 60 tahun dan melukai 15 lainnya.
Militer Israel mengatakan, atas status darurat perang, penduduk di daerah tersebut telah diminta untuk tinggal di rumah mereka.
“Pasukan Pertahanan Israel akan membela warga sipil Israel dan organisasi teroris Hamas akan membayar mahal atas tindakannya,” bunyi pernyataan militer.
“Selama setengah jam terakhir, rentetan roket telah diluncurkan oleh organisasi teroris Hamas dari Gaza ke Israel. Kami mendesak masyarakat di Israel selatan dan tengah untuk tetap berada di dekat kawasan yang dilindungi dan mengikuti instruksi Komando Front Dalam Negeri,” tulis IDF di situsnya.
Dikatakan, sirene tanda bahaya meraung-raung di Israel tengah dan selatan.
Ada laporan kalau militan Palestina menyerang melalui darat, laut, dan udara – dan bahkan menggunakan paralayang.