Panik, Tentara Israel Siapkan Evakuasi Pemukim Yahudi di Dekat Gaza
Upaya ini dilakukan militer Israel untuk mencegah lebih banyak warga Yahudi jadi korban serangan gerilyawan Palestina.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Tentara Israel memutuskan akan mengevakuasi warga Yahudi yang tinggal di permukiman dekat Gaza pasca serangan mendadak dan masif oleh Hamas ke perbatasan Israel di Gaza pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Upaya ini dilakukan militer Israel untuk mencegah lebih banyak warga Yahudi jadi korban serangan pejuang Palestina.
Permukiman yang diperkirakan akan dievakuasi dan diberi nama oleh tentara Israel antara lain Nahal Oz, Erez, Mafalsim, Kfar Gaza, Gavim, Or Hanar, Ivym, Nativ Hathara, Yad Mordechai, Karmia, Zikim, Kerem Shalom, Kissufim, Holit, Sofa, Nirim , Nir Oz, Ein Haslosha, Nir Yitzhak, Bari, Magen, Reim, Saad dan Alumim.
“Evakuasi lebih lanjut akan dilakukan berdasarkan penilaian situasi,” kata seorang tentara Israel dikutip Middle East Eye.
Beberapa maskapai penerbangan internasional telah menghentikan semua penerbangan ke Israel ketika pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang Palestina memasuki hari kedua.
Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne mengatakan kepada BFM TV bahwa "Air France telah menangguhkan penerbangannya" ke Tel Aviv.
Beberapa maskapai penerbangan Amerika Serikat, termasuk United Airlines, Delta Airlines dan American Airlines, menangguhkan penerbangan ke Israel di tengah kerusuhan tersebut.
Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa, Emirates, Ryanair dan Aegan Airlines juga telah menangguhkan penerbangan ke Israel.
Militer Israel telah menyebutkan lebih banyak nama komandan dan tentara berpangkat tinggi yang dibunuh oleh pejuang Palestina dalam pertempuran yang sedang berlangsung.
Baca juga: Update Perang Israel-Hamas: Kantor Hamas di Menara 14 Lantai Hancur Digempur Jet Tempur Zionis
Daftar baru tersebut mencakup komandan unit multidimensi, komandan batalion pengintai Nahal, tiga mayor, termasuk seorang instruktur angkatan udara, dan beberapa tentara lainnya.
Secara keseluruhan, Israel telah mengkonfirmasi kematian 44 anggota angkatan bersenjatanya, dan jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah.
Warga Palestina Antisipasi Serangan Ekstremis Israel
Pasca serangan pejuang Palestina di Gaza Sabtu lalu yang membuat tentara Israel di wilayah perbatsan panik, warga Palestina di Israel bersiap menghadapi serangan ekstremis ketika hasutan menyebar
Warga Palestina yang tinggal di Israel bersiap menghadapi serangan balasan dari kelompok ekstremis Yahudi setelah pejuang Palestina dari Gaza menyerbu ke Israel melalui darat, udara dan laut.
Baca juga: Polisi Mesir Bunuh 2 Wisatawan Israel di Alexandria
Kota Rahat yang mayoritas penduduknya warga Palestina, sekitar 60 km selatan Yerusalem, mengatakan telah membentuk komite darurat untuk menangani potensi serangan dari kelompok Yahudi.
Beberapa jam setelah serangan hari Sabtu, Middle East Eye melihat pesan-pesan yang mendesak komunitas Yahudi sayap kanan di Israel untuk membentuk milisi.
Calon anggota baru juga didesak untuk menggunakan Google Formulir untuk mendaftarkan ketersediaan mereka guna membentuk milisi.