Serangan Mendadak Hamas Tandai Perang Habis-habisan Palestina Lawan Israel
Serangan mendadak dilakukan oleh kelompok yang berkuasa di Palestina, Hamas ke Israel pada Sabtu
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Serangan mendadak dilakukan oleh kelompok yang berkuasa di Palestina, Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10/2023).
Sementara Israel melakukan pembalasan dengan menghancurkan gedung-gedung di wilayah Gaza hingga hari Minggu (8/10/2023).
Serangan negara Zionis tersebut mengarah pada wilayah yang padat penduduk.
Ribuan roket diluncurkan oleh pejuang Hamas dari Gaza ke Israel. Serangan mendadak tersebut kemudian dibalas Israel dengan meluncurkan rudal ke arah Gaza.
Akibatnya ratusan orang dilaporkan tewas dalam peperangan tersebut.
Baca juga: Operasi Badai Al-Aqsa Hamas vs Operasi Pedang Besi Israel, Keduanya Optimis Menangkan Perang di Gaza
Al Jazeera menyebutkan sumber-sumber medis di Gaza mengatakan sedikitnya 232 warga Palestina tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka.
Layanan Medis Darurat Nasional Israel mengabarkan setidaknya 200 warga Israel telah tewas, dan 750 lainnya terluka, menurut kementerian kesehatan, dalam serangan Hamas.
Hamas menjelaskan serangan tersebut sebagai operasi militer. Alasan kelompok tersebut melakukan penyerangan mendadak ke negara Zionis tersebut sebagai respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.
“Kami ingin masyarakat internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini,” kata juru bicara Hamas Khaled Qadomi.
“Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di Bumi,” kata Mohammed Deif, komandan militer Hamas, seraya menambahkan bahwa 5.000 roket telah diluncurkan.
“Setiap orang yang mempunyai senjata harus mengeluarkannya. Waktunya telah tiba,” kata Deif, menurut laporan.
Baca juga: Mayjen Nimrod Aloni, Jenderal Israel Ahli Infiltrasi Diseret Hamas Cuma Pakai Kaos dan Celana Pendek
Hamas menyerukan “pejuang perlawanan di Tepi Barat” serta “negara-negara Arab dan Islam” untuk bergabung dalam pertempuran tersebut, dalam sebuah pernyataan yang diposting di Telegram.
Bebaskan Tahanan
Dalam serangan tersebut, Hamas mengklaim telah menangkap cukup banyak tentara Israel selama serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel sehingga membuat pemerintah Israel membebaskan semua tahanan Palestina di penjara-penjaranya.
“Kami berhasil membunuh dan menangkap banyak tentara Israel. Pertempuran masih berlangsung,” kata Saleh al-Arouri, wakil kepala biro politik Hamas kepada Al Jazeera.