China Kutuk Aksi Kekerasan Terhadap Warga Sipil di Tengah Konflik Hamas Vs Israel
Israel menggempur daerah kantong Palestina di Gaza pada akhir pekan lalu, menewaskan ratusan orang sebagai pembalasan serangan Hamas.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI – China sangat prihatin dengan meningkatnya konflik Palestina-Israel baru-baru ini dan menentang segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil.
“Kami menentang tindakan yang meningkatkan konflik dan merusak stabilitas regional. Kami berharap dapat melihat gencatan senjata lebih awal, penghentian perang dan pemulihan perdamaian,” kata Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China.
Israel menggempur daerah kantong Palestina di Gaza pada akhir pekan lalu, menewaskan ratusan orang sebagai pembalasan atas salah satu serangan terbesar dalam sejarahnya ketika kelompok militan Hamas membunuh 700 warga Israel dan menculik puluhan orang lainnya.
Baca juga: Jalur Penyeberangan Perbatasan Antara Gaza dan Mesir di Rafah Diganggu Serangan Udara Israel
“Komunitas internasional harus memainkan perannya secara efektif dan bekerja sama untuk meredakan situasi,” kata Mao.
“Satu-satunya jalan keluar dari konflik Palestina-Israel yang berulang adalah dengan melanjutkan perundingan damai, menerapkan solusi dua negara, mendorong penyelesaian masalah Palestina secara komprehensif dan tepat melalui cara-cara politik sejak dini,” imbuhnya.
Di samping itu, Kementerian Luar Negeri China juga merasa sedih atas jatuhnya korban sipil, dan mendesak warganya yang bepergian ke daerah tersebut untuk memperhatikan situasi keamanan setempat dan menghindari keluar rumah.
“Kami akan segera mengaktifkan tanggap darurat perlindungan konsuler untuk membantu warga dan institusi China di wilayah Palestina dan Israel,” ujar Mao.
AS Pasok Bantuan Militer ke Israel
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) dikabarkan siap meningkatkan pasokan sistem pertahanan udara, amunisi dan bantuan militer lainnya ke Israel untuk membantunya merespons serangan Hamas.
“Kami meningkatkan dukungan kepada Israel. Kami terus menjalin kontak dengan rekan-rekan kami di Israel untuk menentukan dan kemudian mendukung kebutuhan mereka yang paling mendesak,” kata seorang pejabat Departemen Pertahanan AS.
Pejabat tersebut tampaknya juga menepis kekhawatiran bahwa Amerika Serikat mungkin akan kesulitan untuk memasok persenjataan ke Israel, sama seperti saat mereka menyalurkan persenjataan ke Ukraina.
“Kami dapat melanjutkan dukungan kami kepada Ukraina, Israel, dan menjaga kesiapan global kami,” ujar pejabat itu.