Cuma 12 Orang, Pasukan Siluman Ukraina yang Jalan Kaki Acak-acak Satu Peleton Tentara Rusia
Unit pasukan siluman Ukraina ini mampu berada sangat dekat dari tentara Rusia tanpa diketahui musuh.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Menggunakan tim yang lebih kecil akan mengurangi paparan mereka terhadap drone, helikopter serang, dan kru artileri yang memburu kelompok yang lebih besar.
Namun taktik ini memiliki risiko yang besar, dan jika seseorang terluka atau terbunuh, evakuasi menjadi berbahaya dan sulit dilakukan.
“Musuh menggigit, melawan, mereka memiliki keuntungan besar, satu lawan lima,” kata seorang komandan peleton penyerang dengan kode nama Percent dilansir The Post.
Taktik siluman ini sejatinya bertentangan dengan apa yang diberikan NATO dalam pelatihan tempurnya terhadap pasukan Ukraina.
Tentara NATO selazimnya menyarankan pasukan Kiev untuk menyerang pertahanan Rusia dalam kelompok besar.
Dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina tampaknya telah mengabaikan beberapa pelatihan yang diberikan tentara NATO tersebut.
Lembaga analis The Institute for the Study of War yang berbasis di Washington DC memuji inisiatif Ukraina ini.
"Hal itu adalah sebuah hal yang baik. Taktik yang jauh lebih baik melawan Rusia," tulis analisis lembaga tersebut.
Pihak lain juga menyebutkan perlunya taktik berbeda yang dilakukan Ukraina untuk menghadapi kenyataan di lapangan.
Seorang veteran AS yang sekarang bertempur di Ukraina dan melatih tentaranya mengatakan kepada Insider bulan lalu bahwa pasukan Rusia sangat besar sehingga tidak ada cara untuk mengepung mereka.
Sebaliknya, Ukraina harus mengambil tindakan di tengah – sebuah langkah yang berisiko – katanya.
"Satu-satunya keuntungan yang dimiliki Ukraina adalah Rusia tidak “tahu secara pasti kapan Anda akan datang,” tambahnya.
(oln/TWP/BI/*)