Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken Berkunjung ke Israel, Analis Sebut Tak akan Berdampak Banyak
Analis berpendapat kunjungan Menteri Luar Negeri AS ke Israel tidak akan membawa banyak pengaruh terhadap situasi saat ini.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Analis politik senior Al Jazeera Marwan Bishara mengatakan bahwa kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Tel Aviv, Israel tidak akan berdampak banyak pada pemboman yang saat ini berlangsung di Gaza.
“Dalam beberapa hari ke depan kita akan melihat lebih banyak orang terbunuh,” kata Bishara.
"Pengepungan Gaza dan terputusnya pasokan bahan bakar, air dan listrik akan berdampak buruk."
"Kondisi ini akan menyebabkan lebih banyak orang meninggal. Dan itu akan menjadi kesadaran AS."
“Di depan umum, Blinken menyatakan dukungan tanpa syarat."
"Tapi mungkin secara pribadi, dia mengatakan sesuatu yang lebih bijaksana: Meminta Israel untuk menahan diri [terhadap serangan].”
Baca juga: Pasukan Israel Bersiap Ground Fighting Masuk Gaza, Perang Kota Lawan Hamas Bakal Berdarah-darah
“Saya menyampaikan pesan yang sangat sederhana dan jelas, bahwa Amerika Serikat mendukung Israel,” kata Blinken kepada wartawan sebelum menaiki pesawat menuju Israel.
Antony Blinken mengunjungi Israel untuk menyatakan solidaritas yang kuat, mengutip Aljazeera.
Tetapi ia mungkin juga mendesak Israel menahan diri demi melindungi warga sipil Palestina ketika pemboman di Gaza terus berlanjut untuk hari keenam.
Blinken bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tak lama setelah mendarat di Tel Aviv pada hari Kamis (12/10/2023), berkata: “Kami di sini. Kami tidak akan kemana-mana.”
Netanyahu lantas memuji kunjungan Blinken sebagai contoh nyata dari dukungan tegas Amerika terhadap Israel.
Kunjunga Blinken dilakukan setelah ribuan rudal Israel menewaskan sedikitnya 1.378 warga Palestina sejak Hamas, kelompok bersenjata yang menguasai Gaza, menyerang Israel pada hari Sabtu (7/10/2023).
Setidaknya 1.300 warga Israel juga terbunuh dan puluhan lainnya ditawan oleh Hamas selama enam hari terakhir.
Juru bicara militer Israel Richard Hecht mengatakan pada hari Kamis bahwa militer sedang mempersiapkan kemungkinan perintah untuk melancarkan invasi darat dalam perang dengan Hamas.