NASA Mulai Analisis Sampel Asteroid Bennu, Diperkirakan akan Tabrak Bumi 150 Tahun Lagi
NASA mulai menganalisis sampel dari asteroid Bennu, yang diperkirakan akan menabrak Bumi dalam 150 tahun lagi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - NASA mulai menganalisis sampel dari asteroid Bennu, yang diperkirakan akan menabrak Bumi dalam 150 tahun lagi.
Dilansir Daily Mail, badan antariksa tersebut mengirim tim untuk ke Bennu pada 2020 kemarin.
Dalam misi tersebut, tim peneliti mengumpulkan sampel, yang saat ini dianalisis di sebuah laboratorium terkemuka di Texas.
Hasil analisis menunjukkan bahwa batuan luar angkasa itu mengandung air dan kaya akan karbon.
Diperkirakan, asteroid seperti Bennu mungkin telah menjadi bahan penyusun kehidupan Bumi, terang analisis itu.
NASA mengatakan, penemuan ini dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana kehidupan terbentuk di Bumi.
Baca juga: Dunia Hari Ini: Sampel Asteroid Berusia Miliaran Tahun Sudah Sampai di Bumi
Sampel tersebut, juga akan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana cara melindungi Bumi dari asteroid seperti Bennu di masa depan.
Misi tersebut diyakini memungkinkan NASA mengukur rotasinya.
"Apa yang sebenarnya ingin kami ketahui adalah apakah sebuah asteroid akan melintasi orbit Bumi pada saat yang sama ketika kita berada di tempat itu dan kita ingin tidak berada di tempat tersebut, ketika asteroid lewat," kata Direktur Divisi Sains Planet NASA, Lori Glaze.
"Dengan berat karbon hampir lima persen, karbon adalah unsur utama kehidupan, jauh melebihi target kami yaitu 60 gram, ini adalah sampel asteroid kaya karbon terbesar yang pernah kembali ke bumi,'' kata administrator NASA, Bill Nelson,
Hasil awal analisis batuan dan puing-puing luar angkasa akan diumumkan pada konferensi pers pada 11 Oktober 2023.
Mayoritas sampel akan disimpan untuk dipelajari oleh ilmuwan generasi mendatang.
AS menjadi negara kedua yang mengembalikan sampel asteroid ke Bumi dengan aman, setelah Jepang.
Mengenal Asteroid Bennu