Kutu Busuk Merebak di Hotel dan Rumah Penduduk di Inggris, Anjing Pelacak Dikerahkan
Anjing pelacak terlatih secara khusus dikerahkan mengendus kutu busuk yang bersembunyi di celah-celah kamar tidur di hotel dan rumah warga Inggris.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kutu busuk merebak di Inggris.
Di Inggris, serangan kutu busuk menjadi momok bagi bisnis hotel bahkan rumah-rumah warga.
Anjing pelacak terlatih secara khusus dikerahkan untuk mengendus kutu busuk yang bersembunyi di celah-celah kamar tidur.
Dilansir The Guardian, penyebaran kutu busuk menurun selama krisis Covid karena hotel-hotel tutup dan aktivitas perjalanan terhenti.
Namun, sejak dunia dibuka kembali, populasi kutu busuk mulai bangkit kembali.
Anjing-anjing pelacak terlatih itu disediakan oleh jasa perusahaan spesialis di Inggris.
Baca juga: Kutu Busuk Mewabah di Paris, Perusahaan Pembasmi Hama Keteteran, Terpaksa Rekrut Karyawan Baru
Kepala eksekutif Layanan Deteksi K9 di Solihull, West Midland, Gary Jakeman memiliki dua anjing spaniel terlatih bernama Milo dan Kobie.
Jasanya semakin menarik perhatian masyarakat, terutama pemilik hotel dan individu yang mencurigai ada kutu busuk tinggal di rumah mereka.
"Kami mungkin mengalami peningkatan sebesar 25 persen sejak bulan Juni," kata Jakeman.
"Anjing-anjing ini sangat tepat. Hanya sedikit yang bisa melewati hidung yang terlatih," ungkapnya.
Butuh waktu lama melatih anjing
Meski jasa ini sekarang ramai dipakai masyarakat Inggris.
Baca juga: Prancis Dihantui Kutu Busuk Jelang Olimpiade Musim Panas 2024, Pemerintah Minta Masyarakat Tenang
Butuh waktu satu tahun hingga 18 bulan untuk melatih anjing baru untuk mengendus kutu busuk.
Pendekatan pelatihan yang digunakan dalam melatih anjing hampir mirip dengan melatihnya mencium bau narkoba, bahan peledak, dan uang simpanan.
Dalam kasus kutu busuk, anjing mendeteksi feromon yang dikeluarkan serangga untuk membantu mereka berkumpul.
"Anjing yang terlatih dapat menemukannya, atau menyingkirkannya, dalam hitungan menit," kata Jakeman.
Tanda paling umum dari kutu busuk adalah gigitannya.
Orang yang terkena gigitan akan menunjukkan reaksi, seperti bengkak dan gatal.
Baca juga: Dunia Hari Ini: Banyak Warga Paris Tak Mampu Menangani Wabah Kutu Busuk
Bintik-bintik kotoran kutu busuk atau darah di seprai adalah tanda-tanda lain dari serangan kutu busuk.
Serangga itu sendiri mungkin tidak dapat ditemukan tanpa membongkar tempat tidur dan memeriksa semua sambungan dan ceruk.
"Kami pernah menemukannya di remote control TV dan stopkontak sebelumnya," kata Jakeman.
Kutu Busuk Mewabah di Paris
Sebelumnya, kutu busuk juga mewabah di Paris.
Video dan gambar kutu busuk di ibu kota Prancis membanjiri media sosial.
Biasanya musim gugur merupakan waktu terburuk untuk serangan hama.
Tapi tahun ini tampaknya sedikit berbeda.
Baca juga: Kutu Busuk Serbu Paris, Pemerintah: Tidak Ada Orang yang Aman
Gambaran hama di transportasi umum dan di bioskop, sekolah dan kantor telah mendorong para pejabat untuk mengambil tindakan.
Paris, pusat wisata internasional yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade tahun depan, secara konsisten menduduki peringkat di antara kota-kota termahal di dunia untuk ditinggali berdasarkan berbagai metrik.
Perusahaan pembasmi hama yang kebanjiran tawaran pekerjaan pun merekrut karyawan baru.
Dikutip dari abc.net, masyarakat yang tidak mampu membeli alat pembasmi hama adalah bagian dari penyebab maraknya kutu busuk di Paris.
Dalam 10 tahun, Alexandre Woog, seorang pembasmi hama belum pernah melihat hal seperti ini.
Baca juga: Populer Internasional: Kutu Busuk Serbu Paris - Pabrik Rudal Kh-59 Rusia Dihantam Drone Ukraina
Pembasmi hama yang berbasis di Paris kini menerima lebih banyak panggilan telepon dibandingkan sebelumnya.
Dia mengatakan permintaan meningkat 10 kali lipat pada bulan September, jika dibandingkan dengan data pada tahun 2022.
"Sungguh gila sekali kami harus merekrut karyawan baru dan kami [buku kami] sudah penuh," katanya.
"Situasinya benar-benar gila."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)