Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sanksi Minyak Mentah Barat ke Rusia Bikin China Makin Tajir, Hemat Jutaan Dolar dari Diskon

China berhasil menghemat miliaran dolar tahun ini melalui rekor impor minyak mentah yang didiskon dari negara-negara yang terkena sanksi Barat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sanksi Minyak Mentah Barat ke Rusia Bikin China Makin Tajir, Hemat Jutaan Dolar dari Diskon
Bruegel.org
Kapal tanker pengangkut minyak mentah Rusia. 

Sanksi Barat ke Rusia Soal Minyak Mentah Justru Bikin China Makin Tajir, Hemat Jutaan Dolar dari Diskon

TRIBUNNEWS,COM - Tiongkok disebut-sebut menjadi satu di antara negara yang secara tidak sengaja diuntungkan dari sanksi Barat soal minyak mentah terhadap sejumlah negara, termasuk Rusia.

China dilaporkan berhasil menghemat miliaran dolar tahun ini melalui rekor impor minyak mentah yang didiskon dari negara-negara yang terkena sanksi Barat.

Menurut laporan Reuters berdasarkan data dari pelacak dan pedagang kapal, pembelian dari Rusia, Iran, dan Venezuela kemungkinan besar membantu Beijing menghemat sekitar 10 miliar dolar AS karena harga minyak mentah internasional melonjak sejak Juli karena pengetatan pasokan.

Baca juga: Uni Eropa Resesi Ekonomi, Harga Gas Melonjak ke Level Tertinggi, Putin: Rusia Tak Tepuk Tangan

“Konsekuensi yang tidak disengaja dari sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan negara lain terhadap Rusia, Iran, dan Venezuela adalah menurunkan biaya impor minyak untuk penyulingan di negara saingan ekonomi utama mereka, Tiongkok, yang sering mengkritik sanksi ‘sepihak’ tersebut,” kata Reuters.

"Tiongkok mengimpor volume tertinggi sebesar 2,765 juta barel per hari (bph) antara bulan Januari dan September dari tiga eksportir minyak utama yang terkena sanksi," kata outlet tersebut, mengutip data pelacakan kapal dari Kpler dan Vortexa.

Importir Tiongkok akan membayar hampir 10 miliar dolar AS lebih banyak dengan membeli minyak dengan kualitas serupa dari produsen (negara-negara) yang tidak terkena sanksi (Barat).

Berita Rekomendasi

"Meskipun penghematan tersebut hanya sebagian kecil dari keseluruhan biaya impor minyak Tiongkok, hal ini penting bagi perusahaan penyulingan independen, yang disebut 'teko (teapots)' yang merupakan “pembeli oportunistik dan secara aktif mencari penawaran,” menurut Kang Wu, kepala penelitian permintaan global di S&P Global Commodity Insights. 

Ilustrasi - Pergerakan kapal tanker pengangkut minyak mentah di Selat Bhosporus.
Ilustrasi - Pergerakan kapal tanker pengangkut minyak mentah di Selat Bhosporus. (EPA-EFE/OLE BERG-RUSTEN)

Di sisi lain, pasokan minyak mentah dari Moskow, Teheran, dan Caracas telah mengurangi alternatif pembelian China dari negara-negara di Timur Tengah, Afrika Barat, dan Amerika Selatan.

Pembelian minyak mentah China dari negara-negara yang kena sanksi Barat disebutkan menyumbang seperempat impor Tiongkok dalam sembilan bulan pertama tahun ini, naik dari sekitar 21 persen tahun lalu.

"Angka ini dua kali lipat impor minyak mentah dari negara-negara Timur Tengah, Afrika Barat, dan Amerika Selatan. Pangsa 12% pada tahun 2020,"data menunjukkan.

Meskipun harga minyak lebih tinggi dan menyusutnya diskon minyak mentah Rusia dibandingkan standar global, Rusia tetap menjadi satu-satunya pemasok minyak terbesar ke Tiongkok, importir minyak mentah utama dunia, dan mengalahkan Arab Saudi.

Menurut data bea cukai Tiongkok, pengiriman minyak mentah Rusia ke negara tersebut melonjak sebesar 25% dalam delapan bulan pertama tahun ini secara tahunan dan berjumlah 71,2 juta ton karena sanksi Barat mendorong Moskow untuk mengalihkan arus ekspornya dari Uni Eropa ke India dan China.

(RT/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas