Jerman Enggan Kirim Rudal Taurus, Ukraina Kesal dan Ungkit Utang di Masa Perang
Jerman menolak permintaan Ukraina untuk mengirim rudal Taurus. Menteri Luar Negeri Ukraina kesal dan mengungkit utang Jerman di Perang Dunia I dan II.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba, mengatakan Jerman harus bertanggung jawab atas kesalahannya kepada Ukraina selama Perang Dunia I dan II.
Pernyataan itu mengomentari Jerman yang enggan mengirim rudal Taurus ke Ukraina.
Dmitry Kuleba mengklaim Jerman tampaknya hanya mengembangkan sentimen seperti itu terhadap orang-orang Yahudi dan Rusia.
“Jerman, misalnya, tidak pernah merasa bersalah terhadap Ukraina," katanya dalam siaran TV 1+1 Ukraina, Sabtu (14/10/2023).
Ia mengatakan, sudah beberapa kali berbicara secara blak-blakan kepada pejabat-pejabat di Jerman tentang hal ini.
"Saya mengatakan ini lebih dari sekali secara blak-blakan kepada rekan-rekan saya di Berlin, 'Anda berhutang satu hal pada kami di masa Perang Dunia I dan II'," katanya.
Baca juga: Ukraina Pakai Rudal ATACMS AS, Hajar Lapangan Udara Militer Rusia di Luhansk, Dua Helikopter Meledak
Dmitry Kuleba menjelaskan, ia mengatakan semua itu untuk membangkitkan rasa tanggung jawab di Jerman.
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, di Kyiv bulan lalu, Dmitry Kuleba juga mengejek penolakan Jerman untuk mempersenjatai negaranya dengan rudal jelajah jarak jauh Taurus KEPD 350.
Alasan Jerman Enggan Kirim Rudal Taurus ke Ukraina
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-601: Ukraina Sebut Rusia Uji Pertahanan di Kupiansk-Lyman
Jerman enggan menyerahkan rudal Taurus ke Ukraina karena khawatir akan meningkatnya konflik dengan Rusia.
Dalam pertemuan NATO di Brussels pada Rabu (11/10/2023), Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, mengonfirmasi negaranya tidak akan mengirim rudal itu ke Ukraina.
Sementara itu, Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengatakan ia khawatir rudal tersebut akan digunakan untuk menyerang dan merobohkan jembatan Kerch di Krimea yang terhubung ke Rusia.
"Tanggung jawab saya sebagai kanselir adalah memastikan Jerman tidak pernah menjadi bagian dari perang," katanya, dikutip dari Politico.
Baca juga: Putin: Serangan Balasan Ukraina Gagal Total, Kyiv Siapkan Operasi Ofensif Baru
Laporan di media Jerman mengatakan Kanselir khawatir jika Jerman memasok rudal Taurus ke Ukraina, maka mereka juga harus menyediakan geo-data untuk mengidentifikasi target Rusia.
Inggris dan Perancis telah memberikan Kyiv informasi penargetan untuk rudal Storm Shadow dan SCALP mereka.
Dalam sebuah wawancara TV Rossiya 1 pada Minggu (15/10/2023), Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan serangan balasan Ukraina, yang diluncurkan pada awal Juni 2023, telah gagal total.
Sementara itu, Ukraina tidak menyerah dan mendesak sekutu untuk memberikan bantuan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)