Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mariupol Jadi Kuburan Tentara Rusia, Milisi Ukraina Bikin Operasi Peracunan Massal Lewat Makanan

Puluhan tentara Rusia tewas di Mariupol. Bukan karena peluru Ukraina, melainkan karena makanan yang mereka makan diracun milisi Ukraina yang menyusup

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mariupol Jadi Kuburan Tentara Rusia, Milisi Ukraina Bikin Operasi Peracunan Massal Lewat Makanan
ALEXANDER NEMENOV/AFP via Getty Images
Seorang tentara Rusia berjaga di instalasi pembangkit listrik di wilayah Luhansk. 

Mariupol Jadi Kuburan Tentara Rusia, Milisi Ukraina Bikin Operasi Peracunan Massal Lewat Makanan

TRIBUNNEWS.COM - Milisi Ukraina, anggota non-militer pejuang perlawanan terhadap tentara pendudukan Rusia, di Mariupol mengklaim mereka telah membunuh 26 tentara Rusia.

Sebagian besar tentara Rusia tersebut tewas karena keracunan.

Menurut laporan Kyiv Post, sebanyak 15 tentara lainnya harus dirawat di rumah sakit akibat operasi peracunan massal baru-baru ini.

Baca juga: Ukraina Pakai Rudal ATACMS AS, Hajar Lapangan Udara Militer Rusia di Luhansk, Dua Helikopter Meledak

“Hal ini mungkin terjadi karena adanya rotasi baru dan karena para Orc itu idiot,” kata seorang partisan asal Ukraina dengan menggunakan istilah yang menghina tentara Rusia kepada surat kabar tersebut, dikutip Selasa (17/10/2023).

Pihak Ukraina tidak menjelaskan secara spesifik insiden tersebut, namun mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa pihak Rusia "diberi racun.

"Para juru masak sekarang aman, begitu pula keluarga mereka," kata sumber media tersebut.

Berita Rekomendasi

Tidak jelas kapan dugaan keracunan itu terjadi.

Baca juga: Bak Kesetanan Gempur Gaza, Israel Kembali Kecolongan: Pesan Hamas Menggema di Billboards Tel Aviv

Kendaraan Kargo Milik tentara Rusian di wilayah Zaporizhzhia. Ukraina, pekan lalu mengumumkan berhasil merebut kembali wilayah ini dari pendudukan Rusia. Belakangan, Rusia mengakui kalau sudah menarik mundur pasukannya dari Robotine.
Kendaraan Kargo Milik tentara Rusian di wilayah Zaporizhzhia. Ukraina, pekan lalu mengumumkan berhasil merebut kembali wilayah ini dari pendudukan Rusia. Belakangan, Rusia mengakui kalau sudah menarik mundur pasukannya dari Robotine. (Alexander Polegenko / TASS)

Jadi Kuburan Tentara Rusia

Kota pelabuhan Mariupol, di selatan Ukraina, telah berada di bawah pendudukan Rusia sejak Mei tahun lalu, setelah pemboman besar-besaran dan pengepungan pabrik baja Azovstal selama berminggu-minggu.

Sejak itu, Presiden Rusia Vladimir Putin berupaya menormalisasi pendudukan dengan membangun rumah dan infrastruktur baru, serta menarik warga Rusia untuk membeli properti di sana.

Pada hari Minggu, Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan bahwa Rusia kemungkinan akan memperkuat jalur komunikasi darat militernya dengan pembangunan jalur kereta api baru ke Mariupol, yang akan berada dalam jangkauan serangan rudal jarak jauh Ukraina.

Baca juga: Milisi Ukraina Ledakkan Kereta Api Rusia di Melitopol, Suplai Amunisi Tentara Rusia Terpotong

Di dalam kota itu sendiri, perlawanan tidak pernah hilang, menurut Petro Andriushchenko, penasihat walikota terpilih di kota tersebut.

Pada Senin, Andriushchenko juga berbagi klaim mengenai keracunan yang terjadi baru-baru ini.

Dalam sebuah postingan di Telegram, dia menambahkan bahwa selama musim panas lebih dari 40 tentara Rusia telah dibunuh oleh pejuang perlawanan Mariupol.

Pada bulan Agustus, partisan Ukraina mengklaim telah meracuni 17 tentara selama perayaan Hari Angkatan Laut Rusia, menewaskan dua orang dan membuat 15 lainnya dirawat di rumah sakit, kata Andriushchenko dalam sebuah unggahan Telegram pada saat itu.

Dalam hal ini, dia menyatakan bahwa makanan mereka telah dicampur dengan sianida dan pestisida.

(oln/BI/KP*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas