Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemda Kota Shinonsen Jepang Buat Buku Teks Dialek Percakapan Bahasa Jepang & Bahasa Indonesia

Buku tersebut memberikan ringkasan yang mudah dipahami tentang karakteristik dialek yang sulit dipahami oleh orang asing.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pemda Kota Shinonsen Jepang Buat Buku Teks Dialek Percakapan Bahasa Jepang & Bahasa Indonesia
Foto Nihonkai Shimbun
Pemda Kota Shinonsen Prefektur Hyogo Jepang membuat buku teks dialek percakapan khusus Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang. Upaya ini dilakukan untuk mengatasi hambahan komunikasi bahasa dengan nelayan dan pemagang Indonesia yang ada di Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemda Kota Shinonsen Prefektur Hyogo Jepang membuat buku teks dialek percakapan khusus Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang.

Upaya ini dilakukan untuk mengatasi hambahan komunikasi bahasa dengan nelayan dan pemagang Indonesia yang ada di Jepang.

"Untuk memfasilitasi kelancaran komunikasi antara pemagang kerja Indonesia yang bekerja di industri perikanan dan nelayan Jepang, Kota Shin-Onsen telah membuat buku teksnya sendiri untuk mempelajari dialek lokal," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (21/10/2023).

Buku tersebut memberikan ringkasan yang mudah dipahami tentang karakteristik dialek yang sulit dipahami oleh orang asing dan cara penggunaannya dalam situasi yang berbeda.

Baca juga: Tak Kuat Bawa 27 Atlet Sumo, Maskapai Jepang Tambah 2 Pesawat untuk PP

Menurut Pemerintah Kota Shinonsen, hingga tanggal 1 Oktober 2023, terdapat 43 orang Indonesia yang bekerja di industri perikanan, termasuk peserta magang teknis.

Para pemagang itu terlibat dalam penangkapan ikan pukat dasar lepas pantai dan penangkapan cumi-cumi lepas pantai.

Sekitar dua bulan sebelum dan setelah memasuki Jepang, para peserta pelatihan menjalani pelatihan bahasa yang disediakan oleh organisasi pendukung tuan rumah.

Berita Rekomendasi

Meskipun demikian karena mereka mempelajari bahasa Jepang standar, dialek--yang memiliki ungkapan dan intonasi yang berbeda--menjadi hambatan utama ketika berkomunikasi dengan nelayan Jepang di Prefektur Hyogo tersebut.

Akhirnya kota tersebut telah mengajarkan dialek kepada peserta pelatihan, namun tidak ada buku teks atau bahan pengajaran lainnya.

Pemilik kapal kemudian meminta bantuan pihak pemda dan akhirnya buku teks tersebut dibuat oleh pihak pemda setempat.

Teks yang dibuat berukuran A4 berisi 21 halaman.

Baca juga: 9 Juta Data Pribadi Pelanggan Telepon di Jepang Bocor, Anak Perusahaan NTT West Minta Maaf

Selain membandingkan bahasa Jepang standar dan dialek, seperti bagaimana laut yang tadinya "kasar" menjadi lebih bisa dimengerti dan juga mencakup cara menggunakannya dalam berbagai situasi, seperti berkomunikasi, meminta maaf, memerintah, dan memperingatkan.

Buku teks tersebut diterjemahkan kalimat dalam bahasa Indonesia, beserta latihan soal.

Buku tersebut selesai dikerjakan pada bulan Maret 2023 dan telah didistribusikan kepada peserta pelatihan tahun pertama dan kedua.

Buku tersebut telah digunakan dalam pelatihan yang dilakukan oleh Asosiasi Perikanan Hamasaka di Distrik Mitaka Prefektur Hyogo.

"Bahasa adalah salah satu kendala dalam membiasakan diri dengan pekerjaan. Kami ingin memastikan bahwa orang-orang ingin kembali bekerja di kapal Hamasaka dan Moroyose setelah menyelesaikan pelatihan mereka," kata Akira Matsumoto, wakil manajer Divisi Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kota Shinonsen yang bertanggung jawab atas pembuatan program ini.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas