Sebrangi Eropa ke Asia, dari Istanbul ke Bursa hingga Mengenal 'Wayang Kulit' Turki dan Museum Iznik
Dari Istanbul Menuju Bursa, Kunjungi 'Wayang Kulit' Turki, Museum Iznik hingga Masjid Aya Sofia
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Laporan langsung wartawan Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani
TRIBUNNEWS.COM, Turkiye - Setelah tur Istanbul selama tiga hari, kami melanjutlan perjalanan menuju kota Bursa.
Perjalanan dari Istanbul ke Bursa ditempuh sekitar 2-3 jam via jalan tol.
Pemandangan menuju ke Bursa indah sekali, mulai dari gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, laut Marmara, perbukitan, hingga kebun zaitun.
Untuk menuju Bursa, kami harus menyeberang dari Eropa ke Asia lewat jembatan Bosphorus.
Tujuan kami yang pertama adalah Puppet Teater of Hacivat and Karakoz.
Singkatnya, Hacivat dan Karakoz merupakan tokoh 'wayang kulit' khas Bursa, Turkiye.
Baca juga: Menyusuri Istiklal hingga Melihat Keindahan Istanbul dari Galata Tower
Dalam bahasa daerah wayang kulit ini dinamai Hayali - yang artinya bermain bayangan.
Kalau di Indonesia, wayang digerakkan oleh dalang, di Bursa atau Turkiye dimainkan oleh Hayal.
Tidak berbeda jauh dengan wayang di Indonesia, pertunjukkan Hayali juga menggunakan tirai putih dengan cahaya temaram dari lilin.
Hacivat dan Karakoz merupakan dua tokoh utama sejak pertama kali hiburan ini dikenalkan ke masyarakat oleh Seyh Kustereh.
Sayangnya, Hayali mulai kurang diminati.
Sekarang, hanya ada sekitar 10 Hayal di Bursa yang memainkan Hayali.
Pertunjukkan Hayali juga mulai jarang.
Usai menyelesaikan tur di Puppet Teater of Hacivat and Karakoz, kami melanjutkan perjalanan ke Museum Iznik atau Iznik Muzesi.
Iznik Muzesi buka dari pukul 08.00-17.00 waktu setempat.
Biasa masuk Museum Iznik hanya 70 Lira Turki atau sekitar Rp 40.000.
Koleksi di Museum Iznik semua asli.
Baca juga: 4 Destinasi Wisata di Istanbul Turki dalam 1 Hari: Masjid Biru Ditutup untuk Turis saat Waktu Salat
Selanjutnya, kami juga memasuki kompleks Nilüfer Hatun Imareti Iznik Müzesi.
Destinasi ini masih terhubung dengan Iznik Museum.
Museum ini dibangun untuk mengenang sosok Nilüfer Hatun.
Museum ini berfungsi sebagai Museum Seni Islam-Turki.
Destinasi selanjutnya setibanya di Iznik adalah Aya Sofya.
Masjid ini awalnya sebuah gereja yang dibangun pada abad ke-4.
Aya Sofia awalnya dibangun sebagai gereja basilika era Bizantium.
Kemudian setelah penaklukan Ottoman, Aya Sofia diubah menjadi Masjid Orhangazi.
Bangunannya masih asli dan hanya diubah sedikit.
(*)