Tembus Rp1 Miliar, Donasi BTS ARMY Indonesia Peduli Palestina Mulai Disalurkan Hari Ini
Donasi untuk Palestina yang diinisiasi BTS ARMY Indonesia tembus lebih dari Rp1 miliar. Bantuan kemanusiaan untuk Gaza mulai disalurkan hari ini.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.com - Penggemar BTS, ARMY di Indonesia berhasil mengumpulkan donasi untuk bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina, hingga lebih dari Rp1 miliar.
Lewat laman solusipeduli.org, donasi yang bertajuk BTS ARMY Indonesia Peduli Palestina telah terkumpul sebanyak Rp 1.023.356.414 saat kampanye ditutup pada Sabtu (21/10/2023).
Diketahui, donasi ini merupakan kerja sama BTS ARMY Indonesia dengan organisasi Human Initiative.
Human Initiative merupakan organisasi kemanusiaan yang saat ini beroperasi di 13 cabang dalam negeri dan tiga cabang di luar negeri, serta memiliki perwakilan di 13 negara.
Lewat akun Twitternya, @ARMYINDONESIAA_, ARMY mengungkapkan proses penyaluran donasi rencananya akan dimulai Senin (23/10/2023) hari ini.
Baca juga: Respons Isu Dukung Israel, McD Indonesia Pastikan Tak Terlibat
"Proses penyaluran donasi rencananya akan mulai dilakukan pada hari Senin, 23 Oktober 2023," tulis akun tersebut, Sabtu, dikutip Tribunnews.com.
Sebagai informasi, konflik antara Israel dengan Gaza, Palestina karena dipicu serangan Hamas beberapa waktu lalu, masih terjadi.
Pada Minggu (22/10/2023), 30 orang meninggal setelah Israel menyerang kamp pengungsi Jabalia di Gaza, kata unit pertahanan sipil di sana kepada AlJazeera.
Mayoritas korban tewas adalah perempuan dan anak-anak yang jasadnya ditemukan di bawah reruntuhan bangunan yang dibom.
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan ada banyak korban jiwa menyusul serangan udara Israel pada Minggu kemarin.
Sedikitnya 27 orang juga dilaporkan terluka, sedangkan rumah sakit mengatakan mereka kesulitan merawat korban.
"Kami sangat kekurangan obat-obatan dan peralatan medis," kata Direktur RS Indonesia di Gaza Utara.
Kamp Jabalia yang padat penduduk juga merupakan rumah bagi tiga sekolah yang dikelola Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di bagian Timur (UNRWA).
Beberapa dari sekolah-sekolah itu telah diubah menjadi tempat penampungan bagi ratusan keluarga pengungsi.