Pemimpin Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam Bertemu, Diskusikan Jalan Menuju Kemenangan Lawan Israel
Tiga pemimpin kelompok militan bertemu: Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam Palestina membahas rencana kemenangan terhadap Israel.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon telah bertemu dengan para pemimpin kelompok bersenjata Hamas dan Jihad Islam Palestina, Rabu (25/10/2023).
Mereka membahas mengenai apa yang harus dilakukan aliansi mereka untuk mencapai “kemenangan habis-habisan” atas Israel, menurut pernyataan Hizbullah, dilansir Aljazeera.
Sayyed Hassan Nasrallah dari Hizbullah, wakil ketua Hamas Saleh al-Arouri dan ketua Jihad Islam Ziad al-Nakhala, bertemu di suatu tempat yang tidak disebutkan.
“Para pemimpin menangani perkembangan terkini sejak dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa dan peristiwa yang terjadi setelahnya di semua lini, termasuk konfrontasi di perbatasan antara Lebanon dan Palestina yang diduduki,” tulis media pemerintah Lebanon Al-Manar mengutip pernyataan Hizbullah.
Operasi Banjir Al-Aqsa mengacu pada serangan Hamas tanggal 7 Oktober terhadap Israel yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang di Israel dan memicu pembalasan yang kemudian menewaskan lebih dari 5.700 orang di Gaza.
“Sayyed Nasrallah bersama Nakhale dan al-Arouri menilai sikap internasional dan regional serta langkah-langkah yang harus diambil oleh Poros Perlawanan dalam fase kritis ini untuk mencapai kemenangan habis-habisan dan menghentikan serangan brutal terhadap rakyat tertindas di Gaza dan Tepi Barat,” tambah pernyataan itu.
Baca juga: Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah Awasi Langsung Perang Israel dari Jam ke Jam
Sejak serangan 7 Oktober, Hizbullah hampir setiap hari melakukan baku tembak dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Hizbullah mengumumkan pada hari Rabu bahwa dua pejuangnya telah terbunuh, sehingga menambah jumlah korban tewas di kelompoknya menjadi 40 pejuang sejak awal konflik.
Pada hari Selasa, kementerian kesehatan Palestina mengatakan bahwa 704 warga, termasuk 305 anak-anak, tewas ketika Israel meningkatkan agresinya di Jalur Gaza.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan jumlah korban tewas pada hari Selasa adalah angka tertinggi yang dilaporkan dalam satu hari sejak konflik dimulai.
Di Tepi Barat yang diduduki, setidaknya 100 orang juga tewas dalam bentrokan dengan militer Israel, kata kementerian kesehatan Palestina.
Mengenal Hizbullah, Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ)
Dilansir Aljazeera, Hizbullah adalah kelompok bersenjata dan politik Syiah yang didukung oleh Iran.
Hizbullah dibentuk pada tahun 1982 untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon selatan.
Kelompok ini muncul dari kelompok bersenjata yang dibentuk oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran setelah invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982.