Putin Pantau Uji Coba Peluncuran Rudal Balistik Rusia, Ada yang Ditembakkan dari Kapal Selam
Ujicoba peluncuran rudal balistik itu dilakukan beberapa jam setelah Rusia mencabut ratifikasi perjanjian larangan ujicoba nuklir.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Putin Pantau Langsung Uji Coba Peluncuran Rudal Balistik Rusia, Ada yang Ditembakkan dari Kapal Selam
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin dilaporkan secara langsung mengawasi ujicoba peluncuran rudal balistik Rusia dari jarak jauh, Rabu (25/10/2023).
Ujicoba peluncuran rudal balistik itu dilakukan beberapa jam setelah Rusia mencabut ratifikasi perjanjian larangan ujicoba nuklir.
Menteri Pertahanan Moskow Sergei Shoigu juga mengatakan pasukan Rusia juga akan melakukan latihan besar dalam menghadapi serangan balasan nuklir.
Baca juga: Cheget Rusia, Koper Tombol Nuklir yang Diboyong Vladimir Putin Saat Bertemu Xi Jinping
Latihan tersebut dilakukan 20 bulan setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Invasi Rusia ini telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang nuklir.
Sebagai catatan, ujicoba peluncuran rudal balistik ini juga dilakukan beberapa jam setelah Rusia mengambil tindakan untuk mencabut perjanjian pengendalian senjata nuklir.
“Di bawah kepemimpinan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia, Vladimir Putin, latihan dilakukan dengan kekuatan dan peralatan komponen darat, laut, dan udara dari kekuatan penangkal nuklir,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
“Selama pelatihan, peluncuran praktis rudal balistik dan rudal jelajah dilakukan.”
Dikatakan salah satu rudal ditembakkan dari kosmodrom Plesetsk di utara Rusia dan rudal lainnya ditembakkan dari kapal selam bertenaga nuklir di Laut Barents.
Baca juga: Cek Pabrik Rudal Canggih, Menteri Pertahanan Rusia: Rudal Sarmat Bernuklir Segera Tugas Tempur
Moskow mengatakan pesawat jelajah jarak jauh Tu-95MS ikut serta dalam pelatihan tersebut.
Pihak pemerintah Rusia menambahkan kalau latihan tersebut bertujuan untuk memeriksa tingkat kesiapan badan komando dan kontrol militer.
Kantor-kantor berita Rusia kemudian mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Shoigu yang mengatakan kalau Rusia juga akan melakukan latihan peluncurkan serangan nuklir besar-besaran dengan kekuatan ofensif strategis sebagai respons terhadap serangan musuh.
Tidak jelas dari komentar Shoigu apakah yang dia maksudkan adalah Rusia akan melakukan serangan serupa jika mendapat serangan.