Serangan Rusia Meningkat, Ukraina Evakuasi 1.000 Anak-anak di Dekat Garis Depan
Untuk menghadapi meningkatnya serangan Rusia, Ukraina telah memulai evakuasi wajib terhadap sekitar seribu anak dari daerah yang dekat garis depan.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS - Ukraina telah memulai evakuasi wajib terhadap sekitar seribu anak dari daerah yang dekat garis depan untuk menghadapi meningkatnya serangan Rusia.
Pemerintah telah mengarahkan orang tua untuk memindahkan keluarga mereka ke tempat yang aman dari 31 pemukiman di wilayah selatan Kherson dan wilayah timur Donetsk, dikutip dari BBC.
Peringatan tersebut mengatakan untuk setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun harus berada di bawah pengawasan orang tua atau wali.
Di wilayah timur laut Kharkiv, pihak berwenang juga bersiap untuk mengevakuasi 275 anak dari 10 pemukiman, dikutip dari Thaiger.
Perintah evakuasi ini bukanlah pertama kali yang dilakukan Ukraina sebagai respons terhadap meningkatnya konflik.
Karena adanya serangan terus menurus, maka para pejabat meminta untuk semua orang untuk mengungsi ke tempat yang aman.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-610: 2.500 Tentara Rusia Tewas dalam 6 Hari di Avdiivka
Sementara itu, petugas mendatangi rumah-rumah warga dan meyakinkan mereka untuk segera mengungsi.
Petugas juga membujuk agar orang tua segera membawa anak-anaknya pergi dari rumah.
Pemerintah Kyiv menjanjikan kepada para keluarga akan memberikan perjalananan yang aman dan akan dibawa ke tempat yang aman.
Mereka akan diberikan akomodasi gratis dan tempat di sekolah dan taman kanak-kanak.
Juru bicara pemerintah daerah Kherson, Oleksandr Tolokonnikov mengatakan masih ada beberapa keluarga yang enggan meninggalkan rumah mereka.
Baca juga: Rusia Punya Sistem Rudal Pertahanan Udara Baru, 24 Jet Ukraina Rontok dalam Lima Hari Terakhir
Meskipun pihak berwenang telah meyakinkan mereka untuk segera mengungsi, mereka tetep kekeh untuk tinggal di rumahnya.
Ia menyoroti upaya psikologis ekstensif yang dilakukan dalam membujuk keluarga-keluarga tersebut.
“Ada kasus yang berbeda," katanya.