Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina Mulai Blak-blakan Serang Teritorial Rusia: 3 Drone Sasar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Moskow mengancam akan meluncurkan rudal balistik mereka langsung ke Kiev, jantung dari Ukraina, jika wilayah kedaulatan mereka diserang.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ukraina Mulai Blak-blakan Serang Teritorial Rusia: 3 Drone Sasar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Sergei Pyatakov / RIA Novosti archive
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kursk milik Rusia. PLTN ini dilaporkan mengalami serangan drone pada Kamis (26/10/2023). Rusia mengklaim, serangan drone tersbeut berasal dari militer Ukraina. 

Ukraina Mulai Blak-blakan Serang Teritorial Rusia: 3 Drone Sasar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

TRIBUNNEWS.COM - Konstalasi peperangan Rusia-Ukraina mengalami eskalasi yang mengarah pada perang terbuka antara Rusia dan negara-negara Barat pendukung Kiev.

Hal itu dipicu kian terbukanya serangan-serangan pasukan Ukraina ke teritorial Rusia.

Terbaru, dilaporkan setidaknya tiga drone Ukraina berusaha menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Rusia yang terletak sekitar 110 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina, Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Rusia Vs NATO, Siapa Menang Jika Perang Terbuka Pecah? Ini Perbandingan Kekuatan Militernya

Sebagai informasi, peperangan Rusia-Ukraina selama hampir 21 bulan terkahir ini masih dalam lingkup perang wilayah pendudukan.

Ukraina sempat menyatakan hanya akan menyerang lokasi di mana Rusia menginvasi wilayah yang mereka akui sebagai kedaulatan Kiev, bukan teritorial Rusia sendiri.

Meski beberapa waktu lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pernah mengungkapkan keinginannya membawa 'suasana perang' ke Moskow (lewat serangan bertubi-tubi drone), Kiev jarang mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di teritorial Rusia.

Berita Rekomendasi

Adapun Moskow mengancam akan meluncurkan rudal balistik mereka langsung ke Kiev, jantung dari Ukraina, jika wilayah kedaulatan mereka diserang.

Selama ini, menurut Rusia, pasukan Moskow hanya mengamankan wilayah 'abu-abu' yang ingin bebas dari Ukraina, sebuah klaim yang dianggap Kiev sebagai penjajahan.

Disebut abu-abu karena Ukraina dan para sekutu baratnya menilai sejumlah wilayah seperti Krimea, Donetsk, dll adalah secara sah merupakan wilayah kedaulatan Ukraina, pernyataan yang dianggap Rusia sebagai klaim omong kosong merujuk pada penilaian Kremlin kalau rakyat di wilayah tersebut memilih untuk merdeka atau bergabung ke Rusia.

Moskow juga masih 'malu-malu' menyatakan perang terbuka ke Ukraina dengan melabelkan invasi militer mereka sebagai 'operasi militer khusus' ke wilayah-wilayah pendudukan.

Pun, jika ancaman Moskow terjadi dengan penyerangan langsung ke wilayah sah Ukraina, hal itu akan memicu perang terbuka di mana Amerika Serikat dan NATO secara langsung akan ikut serta membantu Ukraina.

Selama ini, baik AS maupun negara-negara NATO hanya mengirimkan 'bantuan' tanpa terjun langsung mengirimkan personel militer sah mereka ke zona perang.

Baca juga: Rusia Kerahkan Lumba-lumba Tempur ke Garis Depan Lawan Serangan Amfibi Pasukan Ukraina di Krimea

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk milik Rusia
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kursk milik Rusia. PLTN ini dilaporkan mengalami serangan drone pada Kamis (26/10/2023). Rusia mengklaim, serangan drone tersbeut berasal dari militer Ukraina.

PLTN Kursk Jadi Target

Terkait serangan di teritorial Rusia, operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) negara Rusia, Rosenergoatom menegaskan, insiden di PLTN Kursk tidak menimbulkan kerusakan atau mempengaruhi operasional pembangkit tersebut.

“Kami mengonfirmasi bahwa pada malam tanggal 26 Oktober 2023, serangan tiga drone musuh terhadap PLTN Kursk dihentikan,” kata Rosenergoatom dalam sebuah pernyataan.

“[Serangan] ini tidak mempengaruhi pengoperasian pabrik,” tambahnya.

“Tidak ada korban jiwa atau kerusakan. Badan penegak hukum sedang bekerja di lokasi tersebut.”

Ukraina belum mengomentari klaim Rosenergoatom mengenai kegagalan serangan pesawat tak berawak.

Baza, saluran berita di aplikasi perpesanan Telegram yang diyakini memiliki hubungan dengan badan keamanan Rusia, mengatakan upaya serangan pesawat tak berawak itu lebih serius daripada yang disebutkan dalam laporan resmi.

Menurut saluran tersebut, salah satu dari tiga drone yang terlibat dalam serangan Kamis malam meledak dan merusak bagian depan gedung gudang di fasilitas penyimpanan limbah nuklir.

TMT melansir, laporan ini belum bisa dapat diverifikasi secara independen.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim pada Agustus bahwa pihak berwenang di wilayah Kursk merencanakan “provokasi” di pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk, di mana mereka menyusun daftar evakuasi jika terjadi kontaminasi radioaktif.

Rosenergoatom mengatakan pada hari Jumat bahwa radiasi latar di dalam dan sekitar pembangkit nuklir Kursk berada pada “tingkat alami.”

(oln/*tmt)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas