Dokumen Intelijen Israel Bocor: Mau Jadikan Warga Gaza Kaum Terusir di Tenda-Tenda Sinai Mesir
Dokumen intelijen Israel yang bocor ke publik itu merekomendasikan pendudukan Gaza, pemindahan total 2,3 juta penduduknya ke Semenanjung Sinai Mesir
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dokumen Intelijen Israel Bocor: Mau Jadikan Warga Gaza Kaum Terusir di Tenda-Tenda Sinai Mesir
TRIBUNNEWS.COM - Majalah kebudayaan Israel, Mekovit, pada Sabtu (28/10/2023) menerbitkan sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh Kementerian Intelijen Israel.
Dokumen intelijen Israel yang bocor ke publik itu dilaporkan merekomendasikan pendudukan Gaza dan pemindahan total 2,3 juta penduduknya ke Semenanjung Sinai, Mesir.
Dokumen tersebut, yang dikeluarkan pada 13 Oktober, mengidentifikasi rencana untuk memindahkan seluruh penduduk Jalur Gaza ke Sinai Utara sebagai pilihan favorit di antara tiga alternatif mengenai masa depan warga Palestina di Gaza pada akhir perang saat ini antara Israel dan Hamas yang memimpin perlawanan Palestina.
Baca juga: Tentara Israel Ditemani Pasukan Elite Delta Force AS Masuk Gaza, Hamas Sambut Pakai Rudal Kornet
Dokumen tersebut merekomendasikan agar Israel:
1. Mengevakuasi penduduk Gaza ke Sinai selama perang
2. Mendirikan kota-kota tenda dan kota-kota baru di Sinai utara untuk menampung penduduk yang dideportasi
3. Menciptakan zona keamanan tertutup yang membentang beberapa kilometer di dalam wilayah Mesir.
Warga Palestina yang dideportasi tidak akan diizinkan kembali ke wilayah mana pun di dekat perbatasan Israel.
Keberadaan dokumen tersebut tidak serta merta menunjukkan kalau rekomendasinya tersebut diterapkan oleh lembaga keamanan Israel.
Kementerian Intelijen Israel, yang dipimpin oleh Gila Gamliel dari Partai Likud, tidak mengendalikan badan atau divisi intelijen mana pun di Israel, namun secara independen menyiapkan studi dan makalah kebijakan, yang didistribusikan untuk dipertimbangkan oleh pemerintah dan badan keamanannya.
Namun, pernyataan terbaru dari pejabat pemerintah Israel dan tindakan tentara Israel di Gaza menunjukkan kalau rencana tersebut memang tampak dilaksanakan.
Sejak 7 Oktober, para pejabat Israel telah berulang kali mengeluarkan peringatan kepada warga Palestina untuk pindah ke Gaza selatan sebelum invasi darat terjadi.
Israel telah memberlakukan pengepungan total di Gaza, memutus makanan, air, bahan bakar, dan listrik.