Demonstran Sela Ucapan Anthony Blinken di Sidang Senat AS, Tolak Danai Israel
Demonstran menyela ucapan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken di sidang Senat AS. Mereka tolak mendanai Israel, serukan gencatan senjata di Gaza.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Peserta sidang Senat Amerika Serikat (AS) menyela perkataan Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, dengan menyerukan gencatan senjata untuk mengakhiri kekerasan dalam perang Israel dan Hamas Palestina di Gaza.
Sidang tersebut membahas rencana pengiriman bantuan dari AS untuk mendanai perang Israel melawan Hamas dan perang Ukraina melawan Rusia.
Ketika Anthony Blinken mulai berbicara, ia berulang kali diganggu oleh pengunjuk rasa yang menuntut pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, untuk mendesak gencatan senjata di Gaza.
Menteri Luar Negeri AS itu beberapa kali harus menghentikan kesaksiannya selama sidang pada Selasa (31/10/2023) ketika pengunjuk rasa berteriak.
"Berhenti mendukung genosida dan pembersihan etnis rakyat Palestina,” kata pria yang mendukung gencatan senjata.
Setiap kali disela, Anthony Blinken berhenti berbicara dan menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong, tanpa bereaksi terhadap para demonstran.
Baca juga: Skenario Pasukan AS Ikut Injakkan Kaki di Gaza Saat Israel Kian Bernafsu Berangus Hamas
Pengunjuk rasa lainnya, seorang wanita ditarik keluar ruangan sambil mengacungkan tanda yang menuntut “Tidak ada lagi uang untuk Israel”.
Ia mengatakan para senator harusnya malu karena gagal menyerukan gencatan senjata di Gaza.
“Dunia menyerukan gencatan senjata,” teriak wanita itu.
“Rakyat Amerika tidak ingin mendukung perang brutal ini,” lanjutnya.
Saat wanita itu berdiri dan berteriak, demonstran lain mengangkat tangan mereka, memperlihatkan cat merah di telapak tangan mereka dan tulisan “Bebaskan Gaza” di lengan mereka.
Beberapa pengunjuk rasa kemudian berdiri, memegang tanda dan meneriakkan, “Dari Palestina hingga Meksiko, semua tembok harus dirobohkan.”
Baca juga: PBB: Gaza Jadi Kuburan Ribuan Anak Palestina saat Israel Tingkatkan Serangan
Anthony Blinken bersaksi untuk mendukung permintaan Presiden Joe Biden agar Kongres AS menyetujui pendanaan keamanan darurat sebesar $106 miliar, termasuk $14,3 miliar untuk Israel dan $61,4 miliar untuk Ukraina.
Setelah petugas keamanan menyingkirkan pria tersebut, Ketua Komite Alokasi Senat, Patty Murray, mengingatkan agar seluruh peserta tertib.
“Saya menyadari bahwa orang-orang merasa sangat bersemangat, namun saya meminta agar kita menjaga ketertiban di ruang dengar pendapat ini dan menghormati pembicara kita. Kami akan melanjutkan sidang ini dan mengizinkan orang-orang di sini dan rakyat Amerika untuk mendengar kesaksian mereka,” katanya.
Israel Tolak Gencatan Senjata
Baca juga: Direktur HAM Craig Mokhiber Mundur dari PBB, Kesal PBB Tunduk pada AS, Gagal Desak Israel
Selain protes dari pengunjuk rasa di sidang Senat AS, sejumlah tokoh seperti Paus Fransiskus hingga Amnesty International juga menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengesampingkan kemungkinan menghentikan serangan negaranya di Gaza.
“Seruan untuk gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah kepada Hamas. Itu tidak akan terjadi,” kata Netanyahu mengatakan kepada wartawan pada Senin (30/10/2023).
Netanyahu mengatakan, Hamas memulai perang dengan serangannya pada Sabtu (7/10/2023) dan Israel bermaksud memenangkan perang itu.
Baca juga: Kelompok Houthi Yaman Ikut Luncurkan Rudal dan Drone ke Israel, Serangan Bakal Lebih Masif
“Hari ini, kita menarik garis antara kekuatan peradaban dan kekuatan barbarisme,” kata Netanyahu.
“Ini adalah waktu bagi semua orang untuk memutuskan di mana mereka berdiri. Israel akan melawan kekuatan barbarisme sampai meraih kemenangan. Saya berharap dan berdoa agar negara-negara beradab di mana pun mendukung perjuangan ini,” lanjutnya.
Mendukung pernyataan Israel, Pemerintahan Joe Biden juga menolak adanya gencatan senjata.
“Kami tidak percaya bahwa gencatan senjata adalah jawaban yang tepat saat ini,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, kepada wartawan pada Senin (30/10/2023).
Hamas Palestina vs Israel
Ketegangan terbaru antara Israel dan militan Hamas Palestina terjadi setelah Hamas menyerang Israel melalui perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan serangan itu adalah respons terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini.
Hamas menculik kurang lebih 200 warga Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan 1.538 warga Israel, dikutip dari Al Jazeera.
Israel membalas serangan dengan membombardir Gaza, yang diyakini sebagai pusat komando Hamas.
Sementara itu, lebih dari 8.306 warga Palestina meninggal dunia dan lebih dari 19.450 lainnya terluka di Gaza hingga Rabu (1/11/2023).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel