VIDEO Dokter Rumah Sakit Indonesia di Gaza Histeris Lihat Putrinya Digotong ke UGD Seusai Kena Bom
Naluri keibuan dr Ghada Abu Eida lalu mendorongnya ikut berlari menyusul ke lokasi untuk menemukan kenyataan kalau sosok yang ditandu adalah putrinya
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Naluri keibuan dr Ghada Abu Eida kemudian mendorongnya untuk ikut berlari menyusul ke lokasi untuk menemukan kenyataan kalau benar sosok yang ditandu itu adalah putrinya sendiri.
dr Ghada Abu Eida seketika menangis sebelum ditenangkan para rekannya dan dibawa ke ruangan lain. Dia akhirnya pingsan.
Berikut video tersebut:
"Insiden ini bukan pertama kalinya petugas medis Gaza terkejut menemukan kerabat mereka di antara korban tewas atau terluka bergegas ke tempat kerja mereka. Dan insiden ini menyoroti (begitu banyaknya) jumlah korban jiwa atas pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza," tulis Memo dalam unggahannya.
Baca juga: Israel Ngamuk Tak Terkendali Sampai AS Pun Ngeri Sendiri: Mau Pakai Nuklir, Memang Incar Genosida
Satu-satunya RS yang Masih Beroperasi di Gaza
Setelah dua serangan besar-besaran Israel ke kamp pengungsian Jabalia di utara Gaza, Rumah Sakit Indonesia menjadi satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi saat ini.
Banyaknya jumlah korban luka memaksa rumah sakit untuk bekerja 50 kali lipat melebihi kapasitasnya.
Kurangnya pasokan medis dan bahan bakar menjadi permasalahan yang serius di Rumah Sakit Indonesia.
Dikutip dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Rumah Sakit Indonesia terpaksa mengambil keputusan serius dengan mematikan generator utama mereka.
Hal tersebut diambil setelah mereka kekurangan bahan bakar yang ekstrem dan hanya mengandalkan generator kecil di bawahnya.
Generator ini pun hanya digunakan untuk menjaga ICU tetap berjalan.
Hingga saat ini, belum diketahui sampai kapan Rumah Sakit Indonesia bisa bertahan.
Kejadian itu pun juga membuat Rumah Sakit Indonesia berubah menjadi kamar mayat yang besar.
"Jika kita tidak mendapatkan bahan bakar dalam beberapa hari ke depan, kita pasti akan mengalami bencana," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qudra.
Sejak konflik dimulai, Israel menolak mengizinkan konvoi kemanusiaan membawa bahan bakar, dengan alasan kekhawatiran bahwa pejuang Hamas akan mengalihkannya untuk keperluan militer.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.