Dubes Rusia di PBB: Israel Tak Berhak Bela Diri sebagai Penjajah di Palestina
Duta Besar Rusia di PBB Vasily Nebenzya sebut Israel tidak berhak bela diri sebagai penjajah di Palestina. AS terlihat mengabaikan korban di Gaza.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
Dalam pidato itu, Vasily Nebenzya mengkritik AS dan sekutu Baratnya yang bergegas memberikan sanksi pada konflik lainnya, namun tidak melakukan hal yang sama terhadap genosida Israel di Gaza.
"Dalam situasi krisis lainnya, negara-negara Barat dengan cepat menceramahi negara lain agar mematuhi hukum humaniter dan membentuk komisi investigasi," katanya.
"Mereka juga terburu-buru untuk menjatuhkan sanksi terhadap mereka yang menggunakan kekerasan hanya sebagai tindakan ekstrem demi menghentikan kekerasan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun," lanjutnya.
Vasily Nebenzya juga menyerukan gencatan senjata untuk mencegah krisis melanda seluruh wilayah di Timur Tengah itu.
Menurutnya, para perunding harus diizinkan untuk mencapai solusi diplomatik.
“Kita harus menempuh jalan ini cepat atau lambat; satu-satunya pertanyaan adalah berapa banyak orang tak berdosa yang akan mati pada saat ini,” katanya.
Sebelumnya, AS memveto resolusi perdamaian Israel-Palestina yang diajukan oleh Brazil dan Rusia karena keduanya tidak mengutuk tindakan Hamas terhadap Israel.
Perang Hamas Palestina vs Israel
Baca juga: Serangan Israel di Kamp Bureij, Rumah Rata dengan Tanah, 15 Orang Tewas, Warga: Kami Tidak Berdaya
Pernyataan duta besar Rusia ini menyusul krisis di Gaza akibat perang terbaru antara militan Palestina, Hamas, dan Israel yang memanas setelah Hamas menyerang Israel pada Sabtu (7/10/2023).
Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, dikutip dari Al Jazeera.
Hamas menculik kurang lebih 200 warga Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan 1.538 warga Israel.
Sementara itu, lebih dari 9.061 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 3.760 anak-anak dan 2.326 perempuan serta 32.000 terluka dalam serangan balasan Israel di Gaza hingga Kamis (2/11/2023).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel