Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Letkol Komandan Batalyon Lapis Baja Israel Terbunuh di Gaza, Sengaja Bombardir Kamp Pengungsi

juru bicara militer Israel mengakui Israel sengaja melakukan pemboman tersebut meski mengetahui banyak warga sipil di Kamp Pengungsi Jabaliya.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Letkol Komandan Batalyon Lapis Baja Israel Terbunuh di Gaza, Sengaja Bombardir Kamp Pengungsi
FADEL SENNA / AFP
Gambar yang diambil pada tanggal 3 November 2023 dari posisi di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan ini menunjukkan kepulan asap yang mengepul selama pemboman Israel di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. 

Letkol Komandan Batalyon Lapis Baja Israel Terbunuh di Gaza, Sengaja Bombardir Kamp Pengungsi

TRIBUNNEWS.COM - Operasi militer darat Israel dilaporkan telah secara efektif mengepung Kota Gaza

Badan kemanusiaan PBB pada Kamis (2/11/2023) menyatakan Gaza sudah terputus dari wilayah kantong lainnya dan menjebak ratusan ribu orang dalam pengepungan total.

Menurut badan tersebut, langkah blokade total mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan ke penduduk Gaza utara, termasuk 300.000 pengungsi.

Baca juga: Jasad Majd Souri Dekap Ibunda di Reruntuhan Gaza, Lebih 3.600 Anak Palestina Tewas Dalam 3 Pekan

"Makanan, air, bahan bakar, obat-obatan, dan barang-barang penting lainnya sudah menipis di seluruh Gaza, karena Israel berupaya melakukan pengepungan total setelah serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel. Hanya sejumlah kecil bantuan yang sampai ke wilayah Mesir dan kelaparan sudah menyebar," The Wall Street Journal melaporkan.

Baca juga: Pasukan Khusus AS dan Israel Tewas Kena Jebakan Hamas di Gaza, Inggris Kerahkan Unit Elite SAS

Komandan Lapis Baja Israel Terbunuh

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam sebuah briefing pada Rabu (1/11/2023) mengklaim pasukan Israel telah menerobos garis depan pertahanan Hamas di utara Jalur Gaza.

Sebelumnya pada hari itu, komandan divisi 162 militer Israel, Brigjen. Jenderal Itzik Cohen, mengklaim kalau pasukan Israel berada jauh di Gaza dan berada di “gerbang Kota Gaza.”

Berita Rekomendasi

Israel menyerang Gaza dari timur laut dekat Beit Hanoun, barat laut, dan tengah, dalam upaya untuk membelah jalur tersebut menjadi dua dan mengisolasi wilayah utara dari selatan.

Israel memulai invasi daratnya ke Gaza pada 27 Oktober, yang diperkirakan akan berlangsung lama dan berdarah di tengah perlawanan sengit dari Hamas dan faksi milisi lain Palestina.

Pada 2 November, Israel mengumumkan kematian Letkol Salman Habaka (33), komandan Batalyon 53 Brigade Lapis Baja ke-188, yang dibunuh oleh pejuang Hamas yang mempertahankan Gaza utara.

Habaka adalah perwira paling senior yang terbunuh dalam operasi darat Israel di Jalur Gaza.

Hamas sejauh ini telah membunuh 18 tentara Israel selama serangan darat, dan 333 tentara Israel sejak awal perang.

Baca juga: Video Tentara Israel Perlahan Maju ke Dalam Gaza, Mau Belah Wilayah Jadi 2, Kamp Pengungsi Dihajar 

Pengambilan gambar yang diambil dari rekaman video AFPTV ini menunjukkan warga Palestina memeriksa kehancuran pasca serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza, pada 1 November 2023,
Pengambilan gambar yang diambil dari rekaman video AFPTV ini menunjukkan warga Palestina memeriksa kehancuran pasca serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza, pada 1 November 2023, (AFP)

Sengaja Bom Kamp Pengungsi

Di tengah invasi darat, Israel terus membom Gaza dari udara, menewaskan ratusan warga sipil lainnya.

Dalam dua hari berturut-turut, Israel mengebom sasaran di kamp pengungsi Jabaliya di Gaza utara, meratakan seluruh blok apartemen dan meninggalkan lubang yang sangat besar dan dalam.

Serangan tanggal 31 Oktober menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai ratusan lainnya, menurut direktur rumah sakit setempat.

Serangan Israel pada tanggal 1 November, yang digambarkan oleh Pertahanan Sipil Gaza sebagai “pembantaian kedua,” menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai ratusan lainnya, menurut Dr. Atef Al Kahlout, direktur rumah sakit Indonesia di Gaza.

Dia mengatakan kepada CNN kalau semakin banyak jenazah yang digali dari reruntuhan, dan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Militer Israel mengklaim serangan itu menargetkan kompleks komando dan kendali Hamas dan “menghilangkan” teroris Hamas “berdasarkan intelijen yang tepat.”

The Wall Street Journal mencatat, rekaman video yang disiarkan oleh jaringan televisi Palestina dan Al-Jazeera menunjukkan ratusan orang menggali reruntuhan dengan tangan mereka untuk mengambil jenazah dan orang yang selamat, banyak dari mereka adalah anak-anak.

Dalam wawancara di CNN, juru bicara militer Israel mengakui Israel sengaja melakukan pemboman tersebut meski mengetahui banyak warga sipil di sana.

Ketika ditanya oleh pembawa acara, Wolf Blitzer, mengapa Israel melakukan pengeboman, juru bicara tersebut membenarkan pembunuhan tersebut dengan mengatakan, “Ini adalah tragedi perang. Kami menyuruh mereka pindah ke selatan.”

Meskipun ada peringatan kepada warga Palestina untuk pindah ke wilayah selatan, yang tidak dapat dilakukan oleh banyak orang termasuk pasien rumah sakit, Israel telah mengebom banyak sasaran di wilayah selatan, sehingga tidak ada tempat yang aman bagi warga Palestina untuk pergi.

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan, pemboman Israel sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 8.520 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

(oln/twsj/cnn/tc)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas