Luka Tembak Tunggal di Kepala, Beginilah Cara Israel Menembaki Anak-anak di Gaza
pengalaman yang “mengejutkan” dan hampir terjadi setiap hari di Gaza, di mana anak-anak kecil dibawa ke rumah sakit dengan satu luka tembak di kepala.
Editor: Muhammad Barir
Luka Tembak Tunggal di Kepala, Beginilah Cara Israel Menembaki Anak-anak di Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Dr. Sidhwa mengatakan puluhan ribu orang meninggal perlahan akibat sepsis, suatu kondisi yang mengancam jiwa yang ditandai dengan peradangan luas setelah infeksi dan kemungkinan kerusakan organ jika tidak diobati.
Seorang dokter bedah trauma AS menggambarkan pengalaman yang “mengejutkan” dan hampir terjadi setiap hari di Gaza, di mana anak-anak kecil dibawa ke rumah sakit dengan satu luka tembak di kepala.
"Satu hal yang banyak saya bicarakan sejak saya kembali adalah penembakan anak-anak, penembakan anak-anak yang meluas," kata Dr. Feroze Sidwha kepada kantor berita Anadolu dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat (1/11/2024).
Baca juga: Iran Dapat Mengubah Doktrin Nuklirnya jika Negara itu Menghadapi Ancaman Eksistensial
“Sungguh mengejutkan melihat sendiri saat hampir setiap hari Anda melihat anak muda — dan saya tidak bermaksud anak-anak berusia 17 tahun, saya maksudkan anak-anak muda — datang ke rumah sakit dengan satu luka tembak di kepala,” katanya.
"Saya orang Amerika, jadi bagi saya, yang penting bukan hanya kejahatannya, tetapi juga ... dukungan pemerintah saya terhadap kejahatan tersebut. Itu sungguh mengejutkan dan sama sekali tidak dapat dibela," tegasnya.
Seruan kepada Pemerintahan Biden
Dr. Sidhwa adalah salah satu dari 100 profesional kesehatan yang mengirim surat kepada Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris bulan lalu untuk menuntut penghentian segera dukungan militer, ekonomi, dan diplomatik Washington kepada Israel.
“Hanya ini yang dapat saya pikirkan,” katanya.
Bagi Sidhwa, pesan utama suratnya kepada pemerintah AS adalah, “Kami menyaksikan kekejaman dengan mata kepala kami sendiri, dan kami ingin menceritakannya kepada Anda, karena Anda mendanainya.”