Situasi Setelah Sepekan Serangan Darat Tentara Israel: Gaza Terbelah, Hamas Punya Banyak Kejutan
Dibutuhkan perjuangan berdarah melawan jebakan, musuh tersembunyi, dan banyak lagi bagi Israel untuk mengepung Kota Gaza
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sejauh ini, sekitar dua lusin tentara Israel – dan sejumlah militan Hamas – dilaporkan tewas sejak awal invasi darat.
Dengan Kota Gaza yang kini sudah terkepung dan serangan lebih dalam akan segera terjadi, jumlah korban bisa terus meningkat.
Letjen Herzi Halevi, kepala staf IDF, mengatakan pada hari Kamis bahwa pasukannya telah beroperasi di dalam Kota Gaza selama beberapa hari dan telah terlibat dalam “pertempuran jarak dekat” dengan militan Hamas.
“Para prajurit bertempur di daerah perkotaan, padat dan kompleks sehingga memerlukan pertempuran dengan cara yang sangat profesional dan berani,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Pasukan darat didukung oleh intelijen yang tepat, dengan dukungan tembakan dari udara dan laut,” klaim dia.
Bakal Hadapi Situasi Lebih Berdarah-darah
Pakar perang mengatakan pertempuran di kota ketika pasukan Israel bergerak lebih dalam ke kota tersebut kemungkinan akan menghasilkan situasi sangat sulit bagi IDF.
IDF akan terpaksa menghadapi lebih banyak jebakan, serangan mendadak ala gerilya, dan labirin terowongan bawah tanah yang rumit dan masif.
Para pemimpin dan mantan militer AS saat ini telah memperingatkan kalau operasi darat IDF bisa lebih sulit daripada pertempuran terberat melawan ISIS.
Operasi IDF menjadi lebih rumit karena lebih dari 200 sandera yang ditangkap oleh Hamas selama serangan tanggal 7 Oktober di Israel selatan.
Israel-AS Ogah Gencatan Senjata
Ketika jumlah korban tewas di kalangan warga Palestina terus meningkat – diperkirakan 9.000 orang menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas – terdapat peningkatan tajam dalam seruan gencatan senjata dari komunitas internasional dan beberapa anggota parlemen Amerika.
Namun para pejabat tinggi AS dan Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, secara konsisten mengabaikan tekanan yang semakin besar untuk menghentikan pertempuran.
“Kami tidak menganjurkan gencatan senjata secara umum pada saat ini,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby dalam sebuah pengarahan pada hari Kamis.
“Kami percaya bahwa gencatan senjata secara umum akan menguntungkan Hamas dalam memberikan mereka ruang dan waktu untuk terus merencanakan dan melakukan serangan terhadap rakyat Israel.”
Juga berbicara kepada wartawan pada hari Kamis, Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Angkatan Udara.