Militer Israel Klaim Telah Kepung Kota Gaza, Siapkan Invasi Lewat Jalur Darat dalam 48 Jam ke Depan
Militer Israel mengklaim telah mengepung Kota Gaza dan membelah jalur pantai yang terkepung menjadi dua bagian yakni Gaza Utara dan Gaza Selatan.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Militer Israel mengklaim telah mengepung Kota Gaza dan membelah jalur pantai yang terkepung menjadi dua bagian yakni Gaza Utara dan Gaza Selatan.
Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan hal ini jadi bagian penting dalam perang melawan Hamas, Palestina.
Media Israel menyebut bahwa pasukan mereka diperkirakan akan memasuki Kota Gaza dalam waktu 48 jam.
"Saat ini (pasukan Israel) ada di Gaza utara dan Gaza selatan," kata Daniel Hagari dikutip dari Al Jazeera, Senin (6/11/2023).
Klaim Israel tersebut sulit untuk dikonfirmasi lantaran Gaza menalami pemadaman komunikasi total.
Runtuhnya konektivitas di seluruh Gaza yang telah dikonfirmasi oleh kelompok advokasi akses internet dan perusahaan telekomunikasi Palestina, menjadikan situasi saat ini kian rumit untuk mendapatkan perkembangan terbaru terkait tahap serangan militer Israel tersebut.
"Kami kehilangan komunikasi dengan sebagian besar anggota tim UNRWA," kata Juru Bicara Badan Pengungsi Palestina PBB, Juliette Touma.
Baca juga: Israel Telah Habiskan Rp 31 Triliun Serang Gaza, Rp 11 Triliun Hanya untuk Biaya Bom, Ini Rinciannya
Minggu (5/11/2023) kemarin, pesawat tempur Israel menyerang dua kamp pengungsi di Gaza tengah.
Serangan ini menewaskan 53 orang dan melukai puluhan jiwa lainnya.
Israel telah menyatakan mereka akan terus melanjutkan serangan terhadap Hamas, meskipun Amerika Serikat (AS) telah meminta gencatan senjata sementara untuk memberikan kesempatan bantuan masuk bagi warga sipil.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebut telah lebih dari 9.700 warganya meninggal dunia setelah perang antara Israel-Hamas yang berlangsung hampir satu bulan, sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Dari jumlah korban jiwa tewas, 4.000 diantaranya adalah anak-anak.
Jumlah korban ini kemungkinan meningkat ketika pasukan Israel bergerak maju ke lingkungan perkotaan yang padat.