Tekanan Gencatan Senjata di Gaza Terus Meningkat, Israel Akhirnya Hentikan Serangan Beberapa Jam
Juru bicara militer Israel, Jontahan Conricus menyebut pihaknya telah menghentikan serangan mereka selama beberapa jam dalam dua hari berturut-turut.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Ketika dunia mengecam serangan brutal Israel ke Jalur Gaza dan meminta untuk gencatan senjata, akhirnya Tel Aviv menghentikan serangannya.
Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan pihaknya menghentikan serangan di Gaza utara selama beberapa jam dalam dua hari berturut-turut.
Conricus menyebut tindakan ini bertujuan untuk menciptakan jalur yang aman bagi warga sipil untuk pindah ke selatan.
"Kemarin dan hari ini, selama berjam-jam dengan pemberitahuan dan peringatan sebelumnya, kami memfasilitasi, kami menghentikan penembakan di wilayah tertentu di Gaza utara, yang merupakan wilayah pertempuran utama," kata Conricus, Minggu (5/11/2023), dikutip dari Al Arabiya.
"Kami meminta warga Palestina untuk bergerak ke selatan," lanjutnya.
Conricus mengatakan ada akses terhadap air dan barang-barang kemanusiaan di selatan Gaza, namun Hamas menghalangi konvoi dengan menembaki mereka.
Baca juga: Kebencian Iran Terhadap AS Makin Jadi, Tuding Paman Sam Dukung Genosida di Gaza
Namun, pernyataan dari Conricus masih belum bisa diverifikasi keterangannya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken melakukan kunjungannya ke beberapa negara-negara Timur Tengah, dan bahkan ke Tepi Barat Palestina.
Blinken melakukan kunjungan mendadak ke Tepi Barat untuk bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, yang bergabung dengan seruan internasional untuk segera melakukan gencatan senjata.
Namun setelah Blinken mengulangi kekhawatiran AS bahwa gencatan senjata dapat membantu Hamas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengesampingkan hal tersebut kecuali sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan.
"Tidak akan ada gencatan senjata tanpa kembalinya para sandera. Hal ini harus dihilangkan sepenuhnya dari leksikon," kata Netanyahu, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Skenario Israel Memisahkan Gaza Utara dan Gaza Selatan
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan "pemboman yang belum pernah terjadi sebelumnya" dari Israel pada hari Minggu.
Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang dua kamp pengungsi, menewaskan sedikitnya 53 orang dan melukai puluhan lainnya di Gaza tengah.
Pertemuan Blinken-Abbas
Menteri Luar Negeri Antony Blinken bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah pada hari Minggu (5/11/2023).