Jajarkot Nepal Kembali Diguncang Gempa, Warga Takut Tidur di Dalam Rumah
Warga Jajarkot Nepal takut kembali ke rumah setelah gempa kembali terjadi pada Senin.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Sebanyak 101 orang tewas di wilayah tersebut.
Siddhi Ganesh Shah (42), seorang jurnalis yang hampir sepanjang hidupnya meliput gempa bumi, kehilangan ibunya, Indira Shah, 66 tahun, pada hari Jumat.
Sang ibu tertidur di sebuah kamar yang runtuh total ketika gempa terjadi.
Tubuhnya dikeluarkan dari bawah puing-puing dua jam kemudian.
Shah telah meliput gempa bumi tahun 2015 di Nepal yang menewaskan sekitar 9.000 orang.
“Gempa bumi merupakan kejadian biasa karena kondisi geografis di sini."
"Tapi saya tidak berpikir saya akan kehilangan seseorang karenanya,” katanya.
Upaya pemberian bantuan di Jajarkot terhambat karena kondisi wilayah tersebut yang berbukit-bukit.
Hari Bahadur, presiden Unit Palang Merah Jajarkot, mengatakan:
“Bahan bantuan tidak menjangkau mereka yang berada di pedalaman karena mereka yang mendistribusikan sebagian besar mengirimkannya ke tempat-tempat yang memiliki jalan raya.”
Beberapa petugas dari Kepolisian Bersenjata Nepal, yang melakukan operasi penyelamatan, mengeluhkan kurangnya peralatan yang memadai.
“Kami tidak memiliki mesin yang mendeteksi keberadaan manusia di bawah puing-puing, sehingga sulit menemukan korban,” kata seorang petugas Kepolisian Angkatan Darat yang sedang membersihkan puing-puing pada Senin sore.
"Saya menyelamatkan seorang wanita setelah jari di cincinnya memantulkan sinar matahari."
"Saat kami menariknya keluar, dia sudah tidak ada. Peralatan lain juga kurang, tapi kami berhasil mengeluarkan semua orang," lanjutnya.