Warga Palestina Tepi Barat Terancam, Menteri Israel Beri Izin Persenjatai Pemukim Yahudi
Warga Palestina khawatir kalau kebijakan Israel yang mempersenjatai warganya mungkin menjadi dalih untuk melakukan pembunuhan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dia dihukum karena "menghasut rasisme" tetapi menjadi menteri yang bertanggung jawab atas penegakan hukum di Israel.
Berjuluk Pengacara Setan
Itamar Ben-Gvir, pemimpin Partai Kekuatan Yahudi, salah satu sekutu sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, meraih kemenangan besar dalam pemilu 2022 meski melakukan tindakan rasis dan ide-ide radikal dan menjadi Menteri Keamanan Nasional yang bertanggung jawab terhadap pasukan keamanan.
"Penunjukan mantan narapidana Ben-Gvir sebagai kementerian yang bertanggung jawab atas penegakan hukum mendapat reaksi di dalam maupun di luar Israel," tulis laporan media Israel.
Harian Haaretz, salah satu media massa paling populer di Israel, menerbitkan berita utama setelah pengumuman kabinet Netanyahu: "Kahanisme telah menang. Israel kini bergerak menuju revolusi sayap kanan, keagamaan, dan otoriter."
Ben-Gvir, yang dikenal karena mendorong tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Yahudi di Yerusalem yang diduduki Israel.
Dia mendapat julukan sebagai "pengacara pembunuh", "pengacara setan", dan "napi" lantaran dia dikenal sebagai pengacara, membela pemukim Yahudi dan tersangka teror di Yerusalem.
Dia juga dikenal karena permusuhannya terhadap orang-orang Arab dan menyerukan agar warga Palestina diasingkan ke negara-negara Arab sehingga hanya tersisa orang-orang Yahudi di Israel.
Setelah seorang tentara Israel menembak dan membunuh seorang pemuda Palestina yang tak bersenjata pada 2 Desember 2022, Ben-Gvir mengatakan kepada tentara; "Bagus sekali, teliti, saya senang. Anda telah menghormati kami semua dan melakukan tugas yang diberikan kepada Anda.”
(oln/Memo/Anadolu/*)