Otak Penyerangan 7 Oktober Gugur di Gaza, Setelah Wael Asefa Siapa Lagi Yang Jadi Target Zionis?
Wael Asefa salah satu pimpinan militan Hamas yang disebut-sebut sebagai salah satu otak yang merencanakan penyerangan Israel pada 7 Oktober 2023
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Wael Asefa salah satu pimpinan militan Hamas yang disebut-sebut sebagai salah satu otak yang merencanakan penyerangan Israel pada 7 Oktober 2023 lalu dikabarkan gugur.
Wael Asefa adalah Komandan Batalyon Deir al-Balah Hamas dari Brigade Kamp Pusat.
Dikabarkan oleh Jerusalem Post, Wael Asefa gugur dalam sebuah serangan udara oleh tentara Israel pada Minggu malam.
Baca juga: Menteri Spanyol Ajak Dunia Sanksi Israel, Kecam Standar Ganda soal Genosida di Gaza
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan pasukan khusus Shin Bet menyebutkan, serangan yang dilakukan oleh jet tempur IAF ini dioperasikan berdasarkan intelijen yang diberikan oleh Shin Bet dan Direktorat Intelijen Militer dalam melaksanakan operasi tersebut.
Aparat keamanan Israel menyebut Asefa merupakan salah satu komandan Brigade Kamp Pusat yang memerintahkan penyerangan Hamas dari Jalur Gaza ke Israel selatan pada 7 Oktober.
Pemimpin Hamas merencanakan serangan berikutnya terhadap Israel setelah pembantaian bersejarah tersebut.
Wael Asefah, menjadi sasaran serangan udara Israel.
Siapa Wael Asefa?
Wael Asefah adalah komandan Batalyon Deir al-Balah Hamas. Ia menjadi salah satu pimpinan Has yang disegani.
Hanya sedikit informasi mengenai pria ini.
Salah satunya adalah kabar bahwa Asefa pernah dipenjara antara tahun 1992 dan 1998 karena keterlibatannya dalam serangan terhadap komunitas Israel dan personel IDF.
Setelah dibebaskan, ia terus menjadi tokoh sentral dalam perencanaan dan mengatur serangan terhadap pasukan sipil dan militer Israel.
Dikabarkan News Minute, dalam sebuah postingan di X, militer mengatakan: "IDF melenyapkan Wael Asefa, Komandan Batalyon Deir al-Balah Hamas. Asefa membantu pengiriman ribuan militan untuk menyerang, menculik dan membunuh warga sipil Israel pada tanggal 7 Oktober."
Baca juga: Netanyahu: Tentara Israel Berhasil Menembus Jantung Kota Gaza
Dalam pernyataan terpisah, IDF juga mengatakan bahwa militan Hamas tewas dalam serangan udara pada hari Minggu setelah informasi intelijen yang memadai diterima dari dinas keamanan internal dan militer setelah Shin Bet.
Negara Yahudi tersebut mengklaim bahwa sejak serangan dilancarkan pada 7 Oktober, mereka telah membunuh beberapa militan Hamas dan juga menghancurkan infrastruktur penting kelompok tersebut.
Tokoh Hamas yang Gugur
Selama akhir pekan, IDF dan Shin Bet membunuh Mustafa Dalul, komandan Batalyon Sabra Tel al-Hawa milik Hamas.
Pada tanggal 4 November, sebuah pesawat tak berawak Israel menembakkan rudal ke rumah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Gaza
Haniyeh, yang merupakan ketua politik kelompok tersebut, telah berada di luar Jalur Gaza sejak 2019, tinggal di antara Turki dan Qatar.
Buru Yahya Sinwar
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berjanji akan melenyapkan pemimpin Hamas Yahya Sinwar, yang diduga bersembunyi di bunker.
Yahya Sinwar menjadi orang yang paling ditakuti oleh Israel. Bersama Wael Asefa, Sinwar menjadi petinggi paling dicari Israel.
Bahkan para Zionis menyebutnya sebagai “orang mati yang berjalan”.
“Dia memilih untuk mengirim tukang jagal ke kamar tidur kami untuk membunuh bayi kami,” kata juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Peter Lerner kepada NBC News.
"Dan ketika mereka memilih untuk menyerang Israel, mereka menandatangani surat kematian mereka sendiri. Orang mati sedang berjalan. Kami akan membahasnya secara langsung," ujarnya.
Sinwar, yang bertanggung jawab atas pemerintahan sehari-hari di Gaza, diyakini Israel sedang bersembunyi di terowongan labirin yang digunakan oleh militan Hamas di Gaza untuk menyembunyikan senjata, pejuang dan sandera.
Sosok Yahya Sinwar Lahir di kamp pengungsi Gaza pada awal 1960-an, Sinwar bergabung dengan Hamas setelah kelompok tersebut didirikan pada tahun 1987.
Hamas Klaim Hancurkan tank Israel
Sebelumnya pada hari Senin, Hamas merilis sebuah video di mana mereka mengklaim telah menyerang tank Israel di Gaza Barat Laut dengan roket Al-Yassin 105.
Teks dalam video mengklaim bahwa Hamas menyerang dua sasaran Israel, dan sasaran kedua telah dihancurkan sebelum asap membubung dari sasaran yang dilaporkan.
Video tersebut mengklaim bahwa Israel kemudian menghapus mekanisme yang dihancurkan tersebut.
IDF belum mengomentari insiden tersebut.
Hamas juga mengatakan bahwa militan Brigade Al-Qassam milik organisasi teroris itu terlibat dengan pasukan Israel di wilayah Sultan di barat laut Beit Lahia.