Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Milisi Proksi Iran Balas Serangan, Empat Tentara AS di Suriah Tewas Kena Rudal Grad

Serangan dilaporkan dilancarkan milisi bersenjata proksi Iran di Suriah sebagai balasan terhadap serangan udara terbaru AS

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Milisi Proksi Iran Balas Serangan, Empat Tentara AS di Suriah Tewas Kena Rudal Grad
DELIL SOULEIMAN/AFP melalui Getty Images
Gambar yang diambil pada tanggal 6 Maret 2020 ini menunjukkan pemandangan tentara dan kendaraan militer AS di pangkalan militer yang digunakan oleh pasukan yang merupakan bagian dari intervensi militer internasional melawan ISIS di Rmeilan di provinsi Hasakeh, timur laut Suriah. 

Milisi Proksi Iran Balas Serangan, Empat Tentara AS di Suriah Tewas Kena Rudal Grad

TRIBUNNEWS.COM - Pangkalan pendudukan Amerika Serikat (AS) di Suriah dilaporkan menjadi target serangan rudal dan pesawat tak berawak pada Senin (13/11/2023).

Serangan dilaporkan dilancarkan milisi bersenjata proksi Iran di Suriah sebagai balasan terhadap serangan udara terbaru AS yang mengincar fasilitas proksi Iran di negara tersebut.

"Lima belas rudal menargetkan pangkalan AS di ladang gas Conoco," kata sumber kepada Al-Mayadeen.

Baca juga: Pangkalan Militer AS di Suriah Dihajar Serangan Udara, Kataib Hizbullah Klaim Gabung Perang Israel

Laporan itu menambahkan kalau helikopter AS mulai melakukan penerbangan sepuluh menit setelah serangan.

“Pangkalan Conoco menjadi sasaran rudal Grad, yang menyebabkan kematian empat tentara AS,” lapor koresponden Al-Mayadeen.

Selain serangan di ladang gas Conoco, pangkalan militer AS di Al-Shaddadi di Hasakah, timur laut Suriah juga dilaporkan mengalami serangan.

Berita Rekomendasi

"Sebagai respons kedua terhadap serangan udara AS, tiga drone menyerang pangkalan militer tersebut," tulis laporan  Al-Mayadeen. 

Pangkalan Green Village AS di ladang minyak Al-Omar di timur laut Suriah, juga diserang oleh pesawat tak berawak.

Serangan tersebut dilakukan oleh Perlawanan Islam Irak, sebuah koalisi faksi perlawanan Irak yang dibentuk bulan lalu sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi perlawanan Palestina, Hamas di Gaza.

Koalisi tersebut dibentuk untuk menghadapi pasukan AS di Irak dan Suriah sebagai bagian dari Operasi Banjir Al-Aqsa dan sebagai penolakan atas dukungan AS terhadap Israel dalam perang tersebut.

Baca juga: Jet Tempur F-15 AS Gempur Korps Garda Revolusi Iran di Suriah

Jet tempur F-15EX. Amerika menawarkan varian terbaru F-15 kepada sekutu NATO mereka, Polandia. AS meyakinkan Warsawa akan memiliki dominasi udara jika membeli pesawat ini.
Jet tempur F-15EX. Amerika menawarkan varian terbaru F-15 kepada sekutu NATO mereka, Polandia. AS meyakinkan Warsawa akan memiliki dominasi udara jika membeli pesawat ini. (Boeing.com)

AS Klaim 'Pertahanan Diri'

Beberapa jam sebelum serangan milisi pada Senin tersebut, pesawat tempur AS melancarkan beberapa serangan udara di Suriah timur.

Washington mengklaim serangan itu menargetkan fasilitas yang digunakan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Iran.

Menurut koresponden Al-Mayadeen, serangan udara AS “menargetkan sebuah rumah di kota Al-Mayadeen, yang menyebabkan kematian seorang warga dan melukai orang lain.”

Jet-jet AS telah menyerang Suriah beberapa kali selama sebulan terakhir sebagai pembalasan atas peningkatan serangan milisi perlawanan terhadap pangkalan militer AS di Irak dan Suriah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Diserang Tiap Hari, Pangkalan-Pangkalan Militer AS di Suriah Diguyur Bala Bantuan

Satu di antara Pangkalan Militer AS di Irak. Serangan terhadap infrastruktur AS di Irak mengalami eskalasi sejak Israel membombardir Gaza dengan dalih memberangus Hamas.
Satu di antara Pangkalan Militer AS di Irak. Serangan terhadap infrastruktur AS di Irak mengalami eskalasi sejak Israel membombardir Gaza dengan dalih memberangus Hamas. (tangkap layar ParsToday)

Washington menyebut serangan itu sebagai “pertahanan diri.”

Menurut New York Times (NYT), Presiden AS Joe Biden menolak opsi pengeboman yang lebih agresif yang diusulkan Pentagon karena takut memicu konflik yang lebih luas dengan Iran.”

Surat kabar tersebut juga mengutip pernyataan anggota Kongres dari Partai Republik bahwa serangan Washington terhadap Suriah hanya akan mengundang serangan yang lebih sering dan lebih berbahaya terhadap pasukan AS di wilayah tersebut.

Setidaknya ada 48 serangan perlawanan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah sejak 17 Oktober, kata Pentagon pada Sabtu.

“Setidaknya 56 anggota militer AS terluka. Sekitar setengah dari mereka menderita cedera otak traumatis, dan dua orang harus diterbangkan ke rumah sakit militer Landstuhl di Jerman untuk perawatan,” tambah NYT.

(oln/almyadn/nyt/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas