Prancis Desak Israel Setop Bom Gaza, Netanyahu: Macron Buat Kesalahan Fatal
Prancis mendesak Israel setop membombardir Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Macron buat kesalahan fatal.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mendesak para pemimpin Barat untuk tidak tunduk pada tekanan dari pihak yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Netanyahu kemudian membahas kritikan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang meminta Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk berhenti membom warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Menurutnya, Presiden Emmanuel Macron melakukan kesalahan besar dengan menyerukan gencatan senjata.
"Israel benar-benar melakukan segalanya untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil tetapi tidak akan memberikan izin kepada Hamas untuk membunuh warganya tanpa tanggapan," kata Netanyahu selama konferensi pers pada Sabtu (11/11/2023).
Perdana Menteri Israel tersebut lalu berdalih, Hamas yang mencegah evakuasi warga sipil sehingga mereka menjadi korban pemboman Israel di Gaza.
Baca juga: Beirut Diancam Seperti Gaza, Hizbullah Kirim Rudal Katyusha ke Israel, 8 Tentara IDF Tewas
“Dia melakukan kesalahan serius, baik secara faktual maupun moral. Hamaslah yang mencegah evakuasi warga sipil, bukan Israel,” kata Netanyahu mengomentari kritikan Presiden Emmanuel Macron, dikutip dari Reuters.
Menurut Netanyahu, Hamaslah yang menembaki koridor aman yang dibuat oleh Israel untuk mengevakuasi warga Gaza utara ke selatan.
Perdana Menteri Israel itu juga menuduh Hamas menggunakan penduduk di Gaza sebagai tameng manusia, katanya mengulangi propagandanya.
Netanyahu mengklaim, meskipun militan Hamas menargetkan dan membantai warga sipil Israel, mereka juga bersembunyi di balik warga Palestina, dan melakukan kejahatan perang ganda.
“Jika kita menyucikan metode militan ini, sehingga mereka dapat menempatkan diri mereka di tengah-tengah masyarakat sipil… maka kami menjamin bahwa hal-hal ini akan terus menyebar,” katanya, ditujukan kepada presiden Perancis dan semua pemimpin lainnya.
Presiden Prancis Minta Israel Berhenti Bom Warga Sipil di Gaza
Baca juga: Grafik Besarnya Jumlah Korban Konflik Israel-Hamas dari Tahun ke Tahun, Perang Kali Ini Terparah
Pada Jumat (10/11/2023), Presiden Emmanuel Macron mengatakan kepada BBC Internasional, dia dengan jelas mengutuk serangan Hamas terhadap Israel.
Namun, Presiden Prancis itu juga mengatakan secara de facto, saat ini warga sipil dibom.
“Tidak ada alasan untuk melakukan hal tersebut dan tidak ada legitimasi,” kata Macron sambil mendesak Israel untuk berhenti.
Ia menambahkan, gencatan senjata kemanusiaan adalah satu-satunya solusi untuk melindungi seluruh warga sipil di Gaza.
"Tidak ada pembenaran atas pemboman tersebut dan mengatakan gencatan senjata akan menguntungkan Israel," katanya.
Ketika ditanya apakah dia ingin para pemimpin lain – termasuk Amerika Serikat dan Inggris – ikut serta dalam seruannya untuk melakukan gencatan senjata, Macron mengatakan, “Saya berharap mereka akan melakukannya.”
Hamas Palestina vs Israel
Baca juga: Pasukan Israel Kepung RS Al-Shifa Gaza, Ribuan Orang Terjebak
Serangan Israel di Jalur Gaza ini terjadi setelah Israel menanggapi serangan terbaru Hamas di Israel dengan menerobos perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Hamas menculik kurang lebih 240 orang di Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang di wilayah Israel.
Sementara itu, serangan balasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 11.100 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Senin (13/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel