Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas Klaim AS Beri Israel Lampu Hijau Serang Rumah Sakit Al-Shifa: Warga Sipil Dibantai

Hamas mengklaim AS memberi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) lampu hijau untuk melakukan pembantaian terhadap warga sipil di Rumah Sakit Al-Shifa.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Hamas Klaim AS Beri Israel Lampu Hijau Serang Rumah Sakit Al-Shifa: Warga Sipil Dibantai
AFP/DAWOOD NEMER
Orang-orang menunggu di tenda penampungan dalam kegelapan karena bahan bakar untuk pembangkit listrik habis, di luar rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada awal 3 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (Photo by Dawood NEMER / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok militan yang berkuasa di Gaza, Hamas menuding Amerika Serikat (AS) memberi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) lampu hijau untuk melakukan pembantaian terhadap warga sipil di Rumah Sakit Al-Shifa.

"Presiden AS Joe Biden sepenuhnya bertanggung jawab atas serangan IDF terhadap Rumah Sakit Al-Shifa," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, Rabu (15/11/2023).

Tuduhan itu muncul sehari setelah Gedung Putih menyatakan bahwa sumber-sumber intelijen AS menemukan bukti soal klaim Israel tentang pusat operasional Hamas di ruang bawah tanah Rumah Sakit Al-Shifa.

Menurut pernyataan Hamas, dengan menggunakan klaim palsu (pusat operasional Hamas) dengan menyebut kompleks medis Rumah Sakit Al-Shifa digunakan untuk tujuan militer, Gedung Putih dan Pentagon memberikan lampu hijau kepada pendudukan untuk melakukan lebih banyak pembantaian terhadap warga sipil.

Hamas menganggap Israel dan Biden sepenuhnya bertanggung jawab atas serangan terhadap kompleks medis Rumah Sakit Al-Shifa.

Baca juga: Desak Hamas Segera Menyerah, Israel Gempur Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Pada Rabu (15/11/2023) pagi, IDF mengaku melakukan operasi "tepat sasaran" terhadap lokasi yang diduga sebagai pusat komando Hamas di Rumah Sakit Al-Shifa.

Seorang pejabat dari Kementerian Kesehatan Gaza, Youssef Abul Resh mengatakan kepada AFP bahwa ia melihat tank mengepung kompleks Rumah Sakit Al-Shifa.

Berita Rekomendasi

"Lusinan tentara dan pasukan komando menyerbu IGD," katanya.

Israel telah mendapat peringatan keras dari Amerika Serikat dan negara lain bahwa Rumah Sakit Al-Shifa harus dilindungi.

Tetapi, IDF berdalih bahwa serangan itu dilakukan berdasarkan kebutuhan operasional.

Menurut staf medis, diperkirakan ada 650 pasien masih di rawat di Rumah Sakit Al-Shifa.

Sebanyak 5.000-7.000 warga sipil berlindung di halaman rumah sakit dan terus-menerus mengalami serangan oleh penembak jitu dan drone Israel.

"Hanya ada dokter, pasien, dan pengungdi di dalam Al-Shifa. Kami tidak perlu takut atau menyembunyikan apa pun," kata Juru bicara Ashraf al-Qudra kepada Al Jazeera.

Baca juga: IDF Sebut Kuasai Kantor Parlemen Hamas hingga Markas Polisi di Gaza, Sebut Temukan Senjata Rampasan

Sebanyak 100 jenazah warga Gaza, Palestina terancam membusuk  di halaman Rumah Sakit Al-Shifa usai Drone dan Tank militer Israel mengepung kawasan Rumah Sakit sejak sepekan terakhir.
Sebanyak 100 jenazah warga Gaza, Palestina terancam membusuk di halaman Rumah Sakit Al-Shifa usai Drone dan Tank militer Israel mengepung kawasan Rumah Sakit sejak sepekan terakhir. (Al Jazeera)

Sementara itu, setelah penggerebekan terjadi, Gedung Putih mengeluarkan komentar.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas