Hujan Deras di Gaza Picu Kekhawatiran Baru, Karim Mreish: Pengungsi Berdoa agar Hujan Berhenti
Gaza diguyur hujan deras pada Selasa (15/11/2023). Ini membawa kekhawatiran dan tantangan baru bagi warga Palestina.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Gaza diguyur hujan deras pada Selasa (15/11/2023).
Namun, awal musim hujan ini justru membawa kekhawatiran dan tantangan baru bagi warga Palestina.
Terutama bagi mereka yang telah mengungsi di tenda-tenda darurat selama berminggu-minggu.
Para pengungsi khawatir, hujan deras berpotensi menimbulkan bencana banjir karena sistem pembuangan limbah di Gaza akan kewalahan.
Gaza merupakan wilayah yang terkadang dilanda banjir apabila hujan deras terus mengguyur.
Mereka juga takut akan kemungkinan wabah penyakit yang menyebar di tenda pengungsian.
Baca juga: Mayat Berserakan di Halaman, Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza Terpaksa Kuburkan 179 Pasien Secara Massal
Hujan deras yang mengguyur Gaza ini menimbulkan kekecewaan bagi para pengungsi di tempat pengungsian PBB di Khan Younis.
Pasalnya, saat terbangun, mereka mendapati pakaian mereka yang dijemur semalaman basah kuyup karena hujan.
Seorang pengungsi, Fayeza Srour, mengungkapkan kekhawatirannya jika hujan terus mengguyur Gaza.
“(Dulu) kami berada di sebuah rumah yang terbuat dari beton dan sekarang kami berada di dalam tenda,” kata Fayeza Srour, dikutip dari Al Arabiya.
Menurutnya, apabila terjadi banjir, tenda mereka tidak akan mampu menahannya.
“Terpal nilon, tenda dan kayu tidak akan tahan terhadap banjir. Orang yang tidur di lantai, apa yang akan mereka lakukan? Ke mana mereka akan pergi?” katanya.
Pengungsi lainnya, Karim Merish, mengatakan para pengungsi berdoa agar hujan berhenti.
“Anak-anak, perempuan, orang lanjut usia berdoa kepada Tuhan agar hujan tidak turun,” katanya.