Komandan AU Garda Revolusi Iran: Brigade Al-Qassam dan Al-Quds dalam Kondisi Baik, Kami Bersiap
Komandan Iran: Kami berada di puncak kekuatan kami dan kami telah mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Komandan AU Garda Revolusi Iran: Brigade Al-Qassam dan Al-Quds dalam Kondisi Baik
TRIBUNNEWS.COM - Dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita Lebanon, Al-Mayadeen, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizade, komandan Pasukan Dirgantara Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) Iran, menyampaikan pandangannya tentang kesiapan militer Brigade Al-Qassam dan Al-Quds, Senin (13/11/2023).
Brigade Al-Qassam adalah sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Palestina Hamas dan Brigade Al-Quds adalah sayap bersenjata Gerakan Jihad Islam Palestina.
Baca juga: Terang dan Lantang, Erdogan: Israel Negara Teroris, Akhir Kalian Sudah Dekat
“Perlawanan telah mempersiapkan diri untuk perang jangka panjang,” kata Hajizadeh.
Dia menambahkan kalau kondisi lapangan “baik gerakan Hamas maupun Jihad Islam dalam kondisi baik.”
Menanggapi pertanyaan apakah Israel akan mampu melenyapkan Hamas, pejabat senior militer tersebut mengatakan, “Hamas mewakili sebuah gagasan, sebuah keyakinan, dan sebuah nama yang tidak dapat dihilangkan; sebaliknya, itu hanya (terus) tumbuh.”
Hajizade: Kami Siap Hadapi Semua Skenario
Dalam pernyataan sebelumnya, yang juga dibuat pada Senin, komandan tertinggi Dirgantara IRGC itu mengklaim AS tidak berani mengancam Iran dengan serangan militer.
"Washington “mengirimkan korespondensi ke Iran tiga kali dalam satu malam dan kata-kata dalam semua korespondensi ini berisi permintaan dan permohonan” untuk tidak meningkatkan ketegangan regional di tengah agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza," katanya.
“Kami berada di puncak kekuatan kami dan kami telah mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan,” katanya.
Hajizadeh mengatakan pertempuran telah menyebar ke Lebanon, di mana Hizbullah telah menargetkan pangkalan dan pos-pos militer pendudukan Israel.
Namun, konfrontasi mungkin akan semakin meningkat, ia memperingatkan, seraya menekankan kalau Iran siap menghadapi semua skenario yang mungkin terjadi.
Kelompok perlawanan di luar Palestina, terutama di Lebanon, Irak dan Yaman, telah melancarkan operasi tanpa henti terhadap basis pendudukan AS di Irak dan Suriah serta situs Israel di utara, untuk mendukung Perlawanan Palestina di Gaza.
'Misil Khusus Hantam ke Israel'
Dalam perkembangan terkait, komandan zona pertahanan udara timur laut Iran, Brigadir Jenderal Mohammadreza Masoumi, menyatakan pada Minggu kalau Iran telah memperbarui sistem pertahanan udaranya sebagai tanggapan terhadap ancaman baru.
September lalu, juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Reza Talaee Nik, mengumumkan kalau Iran telah mengembangkan rudal yang dirancang khusus untuk menargetkan wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Misil itu berjuluk ‘Israel-Hitting Missiles’ atau 'Misil Khusus Hantam Israel'
Pada saat itu, ia menekankan, “kami memiliki rudal yang dikenal sebagai ‘misil yang menyerang Israel’, karena tujuan utamanya adalah untuk menargetkan wilayah-wilayah pendudukan.”
Jenderal Talaee Nik menjelaskan kalau rudal-rudal ini dikembangkan oleh para ahli Iran sebagai respons terhadap ancaman yang ada dan diberi nama setelah mendiang Jenderal Qassem Soleimani.
Jenderal Talaee Nik juga menyebutkan, rudal tersebut memiliki jangkauan 1400 km, dan berpotensi diperluas hingga kurang lebih 1700 hingga 1800 km.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada tanggal 7 Oktober, gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah, telah terlibat secara langsung, namun secara relatif terbatas, dalam perang melawan pendudukan Israel.
(oln/*/AL-MAYADEEN/PC)