Keracunan Makanan Massal di Rumah Jompo Prefektur Shizuoka Jepang, 2 Meninggal Dunia
Akibat keracunan makanan massal ini sebanyak 33 penghuni dan staf menderita sakit perut dan diare, dan 2 orang meninggal.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Keracunan makanan massal terjadi di fasilitas perawatan khusus (rumah jompo) di Prefektur Shizuoka, Jepang, Rabu, 15 November 2023.
Akibat keracunan makanan massal ini sebanyak 33 penghuni dan staf menderita sakit perut dan diare, dan 2 orang meninggal.
"Kami ingin meminta disinfeksi menyeluruh dan memberikan pendidikan kepada karyawan sebelum melanjutkan bisnis tersebut.Kami ingin melakukan penyelidikan mendetail mengenai penyebabnya,'' ungkap Chieko Ota, kepala Divisi Kesehatan Prefektur Shizuoka kemarin sore (15/11/2023).
Direktur fasilitas rumah jompo mengomentari, "Kami menangani hal ini dengan sangat serius.”
Prefektur Shizuoka mengumumkan bahwa 33 orang termasuk penghuni dan staf di panti jompo khusus di Kota Nishiizu, Shizuoka mengeluhkan gejala seperti sakit perut dan diare, dan dua orang meninggal.
Enterohemorrhagic Escherichia coli O157 terdeteksi di tinja pasien, dan prefektur menetapkan bahwa keracunan makanan massal disebabkan oleh makan siang sekolah yang disajikan di fasilitas tersebut.
Menurut Prefektur Shizuoka, mulai pagi hari tanggal 6 November, total 33 penghuni dan staf di Human Villa Izu, sebuah panti jompo khusus di Kota Nishiizu, mengeluhkan gejala seperti sakit perut, diare, dan tinja berdarah.
Rincian pasiennya adalah 25 wanita berusia antara 45 dan 103 tahun dan sebanyak 8 pria berusia antara 57 hingga 95 tahun.
Dari jumlah tersebut, seluruh penduduk tinggal di Kota Nishiizu.
Seorang wanita jompo berusia 76 tahun meninggal pada tanggal 11 November kemudian disusul seorang pria berusia 81 tahun meninggal pada 15 November 2023.
Selain itu, delapan orang saat ini dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Siswa SD di Bandung Barat Tewas Keracunan Makanan, Kakek Penjual Cimin Dikenakan Wajib Lapor
Menurut penyelidikan pusat kesehatan masyarakat, tampaknya semua pasien telah makan siang yang disediakan di fasilitas tersebut pada tanggal 3 November, dan tes mendeteksi Escherichia coli O157 enterohemorrhagic dalam tinja 10 pasien.
Prefektur menetapkan bahwa keracunan makanan disebabkan oleh makan siang sekolah yang disajikan di fasilitas tersebut, dan memerintahkan Japan General Food, yang bertanggung jawab atas persiapan makanan di fasilitas tersebut, untuk menghentikan operasinya untuk sementara waktu mulai tanggal 15 November.
Tomoyasu Sato, direktur Human Villa Izu, rumah jompo tersebut mengatakan, "Gejala pasien sangat parah, dan meskipun dia dirawat di dalam fasilitas dan di institusi medis, dan semua staf merawatnya, dia meninggal dunia. Fasilitas menangani hal ini dengan sangat serius.''
Baca juga: Puluhan Warga di Bantul Keracunan Makanan yang Disuguhkan saat Acara
Sekitar 20 orang dirawat di fasilitas tersebut, dan beberapa masih mengeluhkan gejalanya. Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu mereka pulih sesegera mungkin, tambahnya.
Permintaan maaf yang mendalam dari kontraktor penerima kontrak memasak.
Japan General Foods, yang berkantor pusat di Nagoya, yang dikontrak untuk memasak fasilitas ini, mengatakan, "Kami menanggapi insiden ini dengan sangat serius karena meninggalnya dua orang. Kami akan terus menerapkan ini secara menyeluruh."
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.