Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunjungi Rumah Sakit Nasser, Kepala UNICEF Catherine Russell: Ini Pembunuhan, Tak Ada Tempat Aman

Kepala UNICEF Catherine Russell baru saja mengunjungi Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, selatan Gaza pada Rabu (15/11/2023).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nuryanti
zoom-in Kunjungi Rumah Sakit Nasser, Kepala UNICEF Catherine Russell: Ini Pembunuhan, Tak Ada Tempat Aman
Michael M. Santiago/Getty Images/AFP
Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan mengenai perang Israel-Hamas di markas besar PBB pada 30 Oktober 2023 di New York City. 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNICEF, Catherine Russell mengunjungi Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, selatan Gaza pada Rabu (15/11/2023).

"Hari ini, saya mengunjungi Jalur Gaza untuk bertemu dengan anak-anak, keluarga mereka, dan staf UNICEF. Apa yang saya lihat dan dengar sungguh menyedihkan," katanya.

"Anak-anak di Jalur Gaza berulang kali mengalami pemboman," tutur Russell.

"Di Jalur Gaza, tidak ada yang aman bagi satu juta anak yang berlindung," ucapnya.

Dilansir laman resmi PBB, Russell menyebut sedang terjadi pelanggaran berat terhadap anak-anak, termasuk pembunuhan, penculikan, penyerangan terhadap sekolah dan rumah sakit, serta penolakan akses kemanusiaan.

"UNICEF mengutuk semua itu," katanya.

Pejabat PBB mengatakan lebih dari 4.600 anak-anak telah terbunuh dan hampir 9.000 lainnya terluka di Jalur Gaza, lapor Anadolu Agency.

Baca juga: Tentara Israel Geledah Rumah Sakit Al-Shifa Gaza dan Interogasi Pasien hingga Pegawai

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell
Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan mengenai perang Israel-Hamas di markas besar PBB pada 30 Oktober 2023 di New York City.
BERITA REKOMENDASI

"Banyak anak hilang dan diyakini terkubur di bawah reruntuhan bangunan dan rumah, akibat dari penggunaan senjata peledak di daerah padat penduduk," kata Russell.

"Bayi baru lahir yang memerlukan perawatan khusus telah meninggal di salah satu rumah sakit di Gaza karena pasokan listrik dan medis habis, dan kekerasan terus berlanjut dengan dampak yang tidak pandang bulu," tambahnya.

Seorang gadis berusia 16 tahun yang terbaring di ranjang rumah sakit memberi tahu Russell bahwa tempat tinggalnya telah dibom.

Gadis itu selamat, namun dokter mengatakan dia tidak akan pernah bisa berjalan lagi.

Di bangsal neonatal rumah sakit, bayi-bayi kecil bertahan hidup di dalam inkubator.

Para dokter khawatir bagaimana mereka dapat menjaga mesin tetap berjalan tanpa bahan bakar.

"Selama berada di Gaza, saya juga bertemu dengan staf UNICEF yang terus memberikan bantuan kepada anak-anak di tengah bahaya dan kehancuran," imbuh Russell.

Baca juga: Komentari Israel soal Terowongan di Rumah Sakit Rantisi, Hamas: Itu Hanya Elevator

Orang-orang menunggu di tenda penampungan dalam kegelapan karena bahan bakar untuk pembangkit listrik habis, di luar rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada awal 3 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (Photo by Dawood NEMER / AFP)
Orang-orang menunggu di tenda penampungan dalam kegelapan karena bahan bakar untuk pembangkit listrik habis, di luar rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada awal 3 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (Photo by Dawood NEMER / AFP) (AFP/DAWOOD NEMER)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas