Sheikh Naim Qassem Bersumpah Lenyapkan Israel jika Berani Usir Warga Palestina dari Jalur Gaza
Israel akan dilenyapkan jika mencoba mengusir warga Palestina dari Gaza, ujar pejabat senior Hizbullah, Sheikh Naim Qassem.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Hamas secara politik menguasai Jalur Gaza setelah memenangkan pemilu pada tahun 2006.
Setelah serangan Hamas terhadap Israel pada hari Sabtu (7/10/2023) lalu, Hizbullah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka memantau situasi dengan cermat dan melakukan kontak langsung dengan kepemimpinan perlawanan Palestina.
Pemimpin Hizbullah dan Hamas juga pernah bertemu pada tahun 2020 untuk membahas normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab.
Akankah Israel berperang di dua sisi?
Para analis berspekulasi bahwa faksi-faksi Palestina di Lebanon sangat ingin membuka front kedua jika Hizbullah memulai serangan.
Oleh karena itu, ada kemungkinan Lebanon terlibat dalam perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah, yang didukung oleh faksi-faksi Palestina.
Baca juga: Elon Musk Gratiskan Warga Israel Isi Daya Mobil Listrik di Tesla Supercharger Selama Perang
Apa peran Hizbullah di Lebanon?
Hizbullah memiliki menteri di pemerintahan dan anggota di parlemen.
Pihak-pihak di Lebanon yang menentang Hizbullah menuduh kelompok tersebut mendorong Lebanon ke dalam konflik.
Hizbullah menjadi lebih menonjol secara politik setelah Suriah, sekutu dekat Hizbullah, menarik diri dari Lebanon menyusul pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri pada tahun 2005.
Hariri, seorang politisi Sunni, melambangkan pengaruh Saudi dalam politik Lebanon.
Pada tahun 2016, politisi Kristen yang didukung Hizbullah Michel Aoun menjadi presiden.
Dua tahun kemudian, Hizbullah dan sekutunya memenangkan mayoritas dalam pemilihan umum pertama di negara itu dalam sembilan tahun terakhir.
Pada pemilu tahun 2022, blok politik Hizbullah kehilangan mayoritasnya tetapi kelompok tersebut terus memegang kekuasaan dalam politik negara tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)