Studi Inggris: Pesulap Tak Rentan Kena Gangguan Mental Dibanding Seniman Lainnya
Studi Universitas Aberystwyth pertama kali menunjukkan kelompok kreatif dengan skor sifat psikotik yang lebih rendah dibandingkan populasi umum.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah studi terhadap pesulap di seluruh dunia, menunjukkan bahwa ilusionis tidak rentan terhadap gangguan kesehatan mental dibandingkan seninam lainnya dan masyarakat umum.
Dilansir News YCombinator, penelitian ini dipimpin oleh Departemen Psikologi Universitas Aberystwyth.
Jurnalnya baru diterbitkan pada Rabu (15/11/2023) di BJPPsych Open.
Studi tersebut mengukur ciri-ciri psikopatologis dari hampir 200 pesulap.
Para pesulap direkrut dengan bantuan dari beberapa komunitas, seperti Magic Circle di Inggris, Society of American Magicians dan International Brotherhood of Magicians.
Peserta berusia dari remaja akhir hingga 90 tahun.
Gil Greengross, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan bahwa ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan pesulap memiliki skor sifat psikotik yang lebih rendah dibandingkan populasi umum.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa pesulap tidak menunjukkan tingkat gangguan mental yang lebih tinggi," kata Greengross.
Baca juga: Pak Guru Pesulap Limbah Tekstil, Rangkul Tetangga Usung Misi Ekspor ke Luar Negeri
Seniman seperti musisi, pelukis, penulis sering dianggap sebagai kelompok yang "tersiksa dan sulit".
Namun penelitian ini mengungkapkan sebaliknya.
Peneliti kemudian membandingkan hasilnya dengan data dari kelompok seniman lain dan populasi umum.
Disimpulkan bahwa pesulap mendapat skor yang jauh lebih rendah dibandingkan seniman lain dan orang “normal” lainnya.
"Hasilnya menunjukkan bahwa hubungan antara kreativitas dan psikopatologi lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya," lanjutnya.
"Meskipun pekerjaan mereka melibatkan ilusi untuk menyelidiki misteri, para pesulap cenderung tidak mengalami pengalaman yang tidak biasa seperti halusinasi atau disorganisasi kognitif," demikian temuan studi tersebut, dilansir dari The Guardian.
Baca juga: Ditipu Mantan Manajer hingga Alami Kerugian Ratusan Juta, Pesulap Pak Tarno: Uang Beli Mobil
Greengross mengatakan pesulap mendapat nilai rendah pada “ketidaksesuaian impulsif”, suatu sifat yang dikaitkan dengan perilaku antisosial dan pengendalian diri yang lebih rendah
“Sifat ini sangat berharga bagi banyak kelompok seniman seperti penulis, penyair, dan komedian yang tindakannya seringkali tegang dan menantang kearifan konvensional.
Menurutnya, pesulap juga bisa menjadi inovatif dan melampaui batas.
Namun, banyak pesulap yang melakukan trik atau variasi yang lazim tanpa merasa perlu berinovasi.
Sara Crasson, seorang pesulap asal New York terlibat dalam penelitian ini, mengatakan ada alasan mengapa mental pesulap mungkin lebih seimbang.
Studi tersebut menunjukkan bahwa profil kesehatan mental para pesulap serupa dengan para ahli matematika dan ilmuwan.
Setuju dengan perbandingan itu, Crasson mengakui bahwa presisi adalah bagian penting dari magic.
“Ada banyak presisi dalam bagaimana sebuah karya dieksekusi. Saat Anda melihat pesulap papan atas tampil, dalam setiap gerakan, setiap kata, ada makna dan pemikirannya.”
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)