Upaya Penyelamatan di Terowongan Silkyara India, Pasokan Makanan Dikirim Lewat Pipa
Berikut ini update upaya penyelamatan 40 pekerja konstruksi yang terjebak di terowongan Silkyara, di Uttarakhand, India.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update upaya penyelamatan 40 pekerja konstruksi yang terjebak di terowongan Silkyara, di Uttarakhand, India.
Pada Rabu (15/11/2023), Ketua Menteri Uttarakhand, Pushkar Singh Dhami meninjau upaya penyelamatan dan penyaluran makanan dan oksigen kepada para korban.
Pihak berwenang terus memastikan keadaan mereka dan melakukan kontak melalui walkie-talkie.
Pasokan makanan, seperti buncis kering, buah-buahan kering, almond, dan nasi, serta oksigen dikirim melalui pipa yang diselipkan di antara rongga puing-puing reruntuhan terowongan.
Terowongan sepanjang 4.531 meter itu sedang dibangun di distrik Uttarakashi sebagai bagian dari proyek jalan Char Dham.
Proyek ini dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan konektivitas melintasi negara bagian Uttarakhand di pegunungan Himalaya.
Namun, proyek ambisius ini terbukti kontroversial.
Baca juga: HEBOH Sejoli di India Tewas dalam Posisi Tak Wajar dalam Hutan, Ternyata Korban Pembunuhan
Pemerhati lingkungan menuduh bahwa pengeboran besar-besaran dan konstruksi untuk membangun dan memperluas jalan menyebabkan penurunan permukaan tanah, tanah longsor dan kerusakan lingkungan yang parah di wilayah Himalaya yang rentan.
Pemerintah Uttarakhand telah membentuk komite ahli untuk menyelidiki penyebab bencana terowongan tersebut.
Dikutip dari Livemint dan berbagai sumber, inilah update upaya penyelamatan 40 pekerja konstruksi yang terjebak di terowongan Silkyara, di Uttarakhand, India:
1. Ketua Menteri mengarahkan administrasi negara bekerja sama dengan lembaga-lembaga pusat dan terus melakukan operasi penyelamatan.
Pemerintah juga menyediakan nomor telepon untuk memastikan kontak dan komunikasi berkelanjutan dengan keluarga para pekerja yang terjebak di terowongan.
Baca juga: 40 Pekerja Konstruksi India Terjebak di Terowongan Selama 72 Jam, Puing-puing Hambat Penyelamatan
2. Direktur NHIDCL, Anshu Manish Khalkho memberi tahu Press Trust of India (PTI), bahwa pipa diameter 6 dimasukkan melalui rongga puing-puing untuk menyalurkan logistik kepada para pekerja yang terjebak.
Awalnya, pipa dimasukkan untuk menyuplai oksigen.
3. Berbicara tentang operasi penyelamatan, insinyur dan ahli pengeboran, Adesh Jain mengatakan kepada ANI, bahwa terowongan sudah enam kali runtuh.
"Itu bukan kegagalan mesin. Saya yakin besok sore atau malam, semua orang akan diselamatkan dengan selamat dari terowongan," tuturnya.
4. Hakim distrik setempat, Abhishek Ruhela, mengatakan kepada wartawan soal rencana evakuasi.
"Jika semuanya berjalan sesuai rencana, para pekerja yang terjebak akan dievakuasi pada hari Rabu (15/11/2023)," ujar Ruhela.
Para pejabat mengatakan terdapat cukup oksigen yang masuk ke dalam terowongan sehingga para pekerja tersebut dapat bertahan hidup selama lima hingga enam hari.
"Kita sering kali cenderung kehilangan kesabaran dalam situasi seperti ini," kata Ruhela kepada PTI.
5. Direktur NHIDCL, Anshu Manish Khalkho kembali menegaskan bahwa pihak berwenang sedang melakukan segala upaya untuk mencapai kemajuan dengan cepat dan memastikan keselamatan semua individu.
Baca juga: Seekor Anjing di India Masih Menunggu Berbulan-bulan di Rumah Sakit setelah Pemiliknya Meninggal
6. Berdasarkan daftar yang dikeluarkan oleh pusat operasi darurat, para pekerja yang terjebak, ada 15 orang dari Jharkhand, 8 dari Uttar Pradesh, 5 dari Odisha, 4 dari Bihar, 3 dari Benggala Barat, 2 dari Uttarakhand, 2 dari Assam dan 1 dari Himachal Pradesh.
7. Anggota Kongres India-Amerika Shri Thanedar telah meminta Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (AS) untuk segera memberikan bantuan dalam upaya penyelamatan di Uttarakhand, India.
"Insiden tragis di Uttarakhand ini bukan hanya krisis lokal, ini adalah masalah kemanusiaan yang memerlukan perhatian dan tindakan global," kata Thanedar.
8. Sebuah mesin pengeboran diangkut melalui udara dari Delhi pada hari Rabu (15/11/2023) untuk menggantikan peralatan yang tidak beroperasi.
9. Di pintu masuk terowongan di Jalan Raya Nasional Brahmakhal-Yamunotri, para pekerja melakukan aksi demo.
Mereka mengungkapkan ketidakpuasan mereka melalui slogan-slogan, memprotes anggapan lambannya operasi penyelamatan rekan-rekan mereka yang terjebak di dalam selama lebih dari 72 jam, PTI melaporkan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)